Yuk, menggaruk untung dari si kutu air (2) – PT ROI PUTRA JAYA PROPERTINDO

Yuk, menggaruk untung dari si kutu air (2)

PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Yuk, menggaruk untung dari si kutu air (2) Rabu, 03 Mei 2017 / 17:16 WIB Yuk, menggaruk untung dari si kutu air (2)

JAKARTA. Sebagai sumber pakan alami ikan, permintaan kutu air tinggi di pasaran. Tak heran, bila orang tertarik membudidayalan kutu air. Terlebih proses budidaya kutu air juga tergolong mudah. Selain itu, biaya perawatannya juga tidak mahal.

"Proses budidaya kutu air mudah dan murah, apalahi pakannya dapat dibuat sendiri," kata Deki Anggrianto, pembudidaya kutu air asal Malang, Jawa Timur.

BACA JUGA :

Menurut Deki, ada berapa tahap yang harus disiapkan dalam budidaya kutu air. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kolam. Sebelum bibit kutu air ditebar, sebaiknya kolam harus dibersihkan dan dikeringkan selama tiga sampai empat hari.

Setelah itu kolam bisa diisi dengan air bersih setinggi 25 sentimeter (cm) dan dibiarkan selama dua hingga tiga hari. Baru setelah itu ditambah dengan green water sampai setinggi 40 cm. Sekedar informasi, green water merupakan air yang didalamnya terdapat alga yang berfungsi sebagai pakan kutu air.

Pria 32 tahun ini mengingatkan, kolam yang digunakan untuk budidaya lebih baik berbentuk lebar dan tidak tinggi. Alasannya, kutu air akan susah mendapatkan oksigen saat malam hari. "Nanti dia akan lebih dulu mati sebelum sampai ke atas," katanya.

Untuk tahap perawatannya, air dalam kolam harus dikurangi sekitar 20% bila sudah berubah warna menjadi cokelat dan diganti dengan green water. Yang perlu diingat, pemberian green water harus sesuai takaran karena bila terlalu banyak kutu air akan mati.

Lainnya, hewan ini harus dijaga dalam keadaan suhu kamar, yaitu 25-26 derajat celcius. Saat musim hujan, ada baiknya kolam ditutupi dengan plastik sehingga air kolam tidak tercampur dengan air hujan.

Perkembangbiakan kutu air terbilang cepat karena dalam waktu empat sampai tujuh hari sudah memenuhi kolam dan siap dipanen. Untuk proses panennya pun dapat menggunakan jaring halus.

Pembudidaya lainnya, Ari Riyanto menambahkan, kutu air tidak bersahabat dengan suhu yang terlalu dingin maupun panas. Ari sempat mengalami kehilangan banyak kutu air di saat suhu tempat penyimpanan terlalu panas. "Kalau terlalu panas, suka hilang mendadak kutu airnya," kata Ari.

Selain suhu, faktor lain yang mempengaruhi perkembangbiakan kutu air adalah kandungan air. "Baiknya kondisi air tidak boleh tercemar, bila menggunakan air ledeng atau pun sumur, air harus diendapkan terlebih dahulu," jelas Ari.

Untuk bibitnya juga harus dipilih yang berkualitas baik. Sebab, bibit berkualitas baik akan berkembang dengan cepat. Dari masa tebar bibit akan berkembang memenuhi baskom dalam waktu sekitar dua minggu.

Ari menjelaskan, dalam satu baskom cukup ditebar 10 ekor kutu air. Jangan heran bila dalam beberapa hari ada kutu air yang mati. "Beberapa ekor akan mati, tapi lima ekor sisanya akan berkembang biak," ujarnya.

(Selesai)

Reporter Danielisa Putriadita, Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri

USAHA IKM

  1. Eks Cipaganti pailit, investor keluhkan prospektus
  2. Begini konsolidasi Stanchart dan Permata
  3. Pelapor SPT turun, tapi ada yang menggembirakan
  4. Reksadana saham April 2017 unggul karena bluechip
  5. Cerita Zulkifli Hasan, JK intervensi soal Anies
  1. Diminta lanjutkan reklamasi, ini kata Sandiaga
  2. Tarif internet Telkomsel dan operator lain mahal?
  3. Situs Telkomsel diretas, keluhannya internet mahal
  4. Rizal Ramli beberkan dosa IMF di korupsi BLBI
  5. Kekalahan Ahok-Djarot jadi berkah pedagang bunga

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply