AFI: Waralaba lokal yang mendunia masih minim

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA AFI: Waralaba lokal yang mendunia masih minim Sabtu, 18 November 2017 / 10:15 WIB AFI: Waralaba lokal yang mendunia masih minim BERITA TERKAIT

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) mencatat bisnis usaha waralaba lokal yang menembus pasar dunia masih minim jika dibandingkan waralaba asing yang masuk ke Indonesia yang jumlahnya lebih mendominasi.

Ketua AFI Anang Sukandar menyebutkan, bisnis waralaba asli Indonesia yang sukses di pasar internasional hanya 10 sampai 15 merek. Sedangkan jumlah waralaba asing yang masuk ke dalam negeri mencapai 450 merek.

BACA JUGA :

"Kalau dari waralaba dalam negeri ke luar cuma 10 sampai 15 perusahaan. Memang kuncinya adalah penguatan usahanya harus langgeng. Kalau mau ke luar negeri harus punya ilmu, pelajari perilaku konsumennya," kata Anang usai menghadiri Pameran "Franchise & Business Opportunity Concept" di Balai Kartini, Jakarta.

AFI mencatat pasar waralaba Indonesia yang masuk ke pasar luar negeri baru mencapai Malaysia, Singapura, Australia dan Filipuna dengan merek dari bisnis spa dan kecantikan serta makanan.

Ia mengatakan, wiraswasta harus menekuni usahanya sampai menjadi unggulan sehingga bisnis waralabanya bisa menembus pasar dunia. Selain itu, produk yang dijual juga harus sesuai dengan perilaku konsumen serta terjamin kualitasnya dari segi kesehatan dan kebersihan.

Menurut dia, bisnis waralaba di Indonesia memiliki potensi yang besar, terutama bidang kuliner yang masih mendominasi dengan pangsa pasar lebih dari 50%. Selain diminati karena menyentuh isi perut dan memanjakan lidah, kulliner telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Anang menambahkan ribuan peluang bisnis (business opportunity/BO) di Indonesia yang nantinya naik kelas dan berkembang menjadi bisnis waralaba perlu didukung oleh peranan pemerintah.

Indonesia seharusnya bisa mencontoh dari beberapa negara, seperti Korea, Taiwan, Jepang, Malaysia dan Singapura, yang mendapat dukungan dari pemerintah.

"Contohnya Singapura, 75% biaya konsultan dipikul negara. Malaysia juga mengadakan program dari tahun 2003 sampai 2008 dengan anggaran belanja 100 juta RM untuk mengembangkan 300 usaha waralaba lokal," ungkapnya.

Ada pun untuk memberikan peluang usaha bagi para wiraswasta, Majalah Franchise Indonesia dan Asosiasi Franchise Indonesia menyelenggarakan Pameran Franchise & Business Opprtunity Concept (IFBC) Expo.

Melalui konsep usaha waralaba dan peluang usaha, calon pengusaha tidak perlu melalui tahap-tahap sulit dalam usaha, karena cukup meneruskan kesuksesan usaha yang sudah dibangun oleh pemberi usaha (franchisor).

Pameran yang digelar di tahun ke-13 dan kali ke-141 ini menawarkan puluhan usaha terkini dengan investasi terjangkau mulai Rp 1 juta. IFBC kali ini dihadiri setidaknya 90 lebih usaha terkini dengan 60% dari usaha kuliner.

SUMBER : Antara Editor Rizki Caturini

WARALABA

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=GDUlEJF8ZHg]

  1. Menkeu beri kesempatan WP yang tak ikut amnesti
  2. Penjelasan lengkap Metro TV soal Setya Novanto
  3. Orang paling tajir di China bukan lagi Jack Ma
  4. KPK tahan Setya Novanto
  5. Setnov ngotot menolak untuk ditahan KPK
  1. PLN siap tanggung biaya ganti MCB
  2. Fahri: Saya tidak percaya, kita semua sudah gila
  3. Golongan listrik 4.400 VA ke bawah akan dihapus
  4. Tarif tol ruas Cikupa-Merak naik per 21 November
  5. Terbukti monopoli di Medan, PGN didenda Rp 9,92 M

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply