Aroma bisnis spa masih mewangi

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Aroma bisnis spa masih mewangi Minggu, 08 Oktober 2017 / 18:10 WIB Aroma bisnis spa masih mewangi

KONTAN.CO.ID – Jakarta. Merawat tubuh kini sudah menjadi hal wajib untuk para kaum hawa. Mereka pun tak segan-segan untuk merogoh koceknya dalam-dalam untuk mendapatkan pelayanan seperti yang diinginkan.

Makanya, jangan heran bila bisnis spa makin menjamur. Tak hanya di ibukota, namun juga meluas hingga ke kota-kota kecil lainnya. Tak ingin lewatkan kesempatan, para pemainnya menawarkan kemitraan.

Untuk mengetahui perkembangannya, KONTAN akan mengulas tiga usaha spa yang menawarkan kemitraan yaitu, Rumah Cantik Sehat Muslimah, Nest Family Reflexology and spa, dan Sang spa berikut ulasannya.

Rumah Cantik Sehat Muslimah (RSCM)

Bisnis kecantikan yang dibesut Febriana Indriasari terlihat cukup ekspansif. Asal tahu saja, usaha ini mulai dibesut pada 2009 lalu di Yogyakarta. Dua tahun kemudian, Febriana mulai membuka kerjasama kemitraan.

Saat diulas KONTAN pada 2013 lalu terdapat enam gerai mitra, dua milik pusat dan empat lainnya milik mitra yang berlokasi di Purworejo, Bantul dan Bekasi. Selang empat tahun, total mitranya menjadi 15 yang tersebar dibeberapa kota seperti di Yogyakarta, Solo, Sragen, Palembang, dan Cilacap.

Diawal 2017, manajemen merevisi paket kerjasama yang ditawarkan, menjadi Rp 250 juta untuk Pulau Jawa dan Rp 300 juta untuk di luar Pulau Jawa. Sebelumnya, nilai investasinya sebesar Rp 200 juta. Dengan modal itu, fasilitas yang didapatkan mitra adalah seluruh perlengkapan salon dan spa, produk, pelatihan, marketing tools, sistem keuangan, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Jasa yang ditawarkan oleh RSCM ini adalah lulur, spa, pijat, perawatan rambut, wajah, akupuntur, bekam dan lainnya. Untuk harganya dibandrol mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 400.000 per paket. Berdasarkan perhitungannya, masa balik modal mitra sekitar dua sampai tiga tahun, dengan catatan, total pendapatan per hari sekitar Rp 3 juta.

Agar bisnis mitra berjalan dengan lancar, sistem kontrol secara rutin pun dilakukan kepada seluruh mitra. Dia beserta manajemen juga memberikan konsultasi usaha untuk membantu mitra menghadapi masalah yang dialami.

Tidak hanya itu, inovasi pun juga dilakukan agar usaha dapat berkembang. Tidak lupa, pelayanan yang baik wajib dilakukan tujuannya, agar tamu mau kembali.

Kendala usaha yang dirasakannya adalah sulitnya menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil. “Dari sisi SDM kekurangan karena, mereka harus mempunyai keahlian dibidang kecantikan, apalagi bila belum paham, harus ajarin dari nol,” katanya pada KONTAN, Rabu (20/9).

Selain itu, Febri juga mengeluhkan makin ketatnya persaingan pada bisnis ini. Makin banyak pemain baru muncul yang menawarkan harga lebih murah.

Selanjutnya Halaman 1 2 3 4 Reporter Mia Chiara, Tri Sulistiowati, Venny Suryanto, Yovi Syarifa Editor Johana K.

0

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=8Joof_3Cqtg]

  1. Politisi Golkar suap hakim untuk bebaskan ibunya?
  2. Dua tersangka dalam OTT di Manado, siapa saja?
  3. Jokowi hadiri pesta musik lintas genre malam ini
  4. Koperasi BMT Beringharjo kini beraset Rp 148 M
  5. Akademisi berharap pemerintah pro daerah pinggiran
  1. Kadin minta Jokowi revisi aturan pesangon
  2. Hari ini, Menteri Siti cabut sanksi amdal Pulau G
  3. Luhut dan Siti beri lampu hijau reklamasi Pulau G
  4. Pemerintah pastikan cabut moratorium Pulau G
  5. Proyek Pulau G segera hidup lagi, tapi ada syarat

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply