Ayo borong panci buatan Banyuwangi! (2)

PELUANG USAHA / SENTRA USAHA Ayo borong panci buatan Banyuwangi! (2) Kamis, 21 September 2017 / 11:10 WIB Ayo borong panci buatan Banyuwangi! (2)

KONTAN.CO.ID – Sebagai pusat produksi panci dan perabot rumah tangga yang sudah dikenal sejak 1983, para perajin panci di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi tidak lagi pusing memasarkan hasil produksi mereka. Sebab setiap perajin sudah menjalin kerjasama dengan satu pengepul atau toko yang menjajakan panci dan perabot rumah tangga.

Ambil contoh Soekarno, perajin ini sudah menjadi pemasok salah satu toko perabot di Kalibaru, Banyuwangi. Dari penelusuran tim Kontan.co.id, lokasi tersebut memang menjadi salah satu pasar utama para pengrajin lantaran menjadi pusat penjualan perabot di sana.

Sambil memasok panci ke Kalibaru, pria berusia senja ini juga bisa menerima pesanan dari konsumen luar kota seperti Surabaya dan sekitar Banyuwangi. Biasanya produk yang paling banyak dipesan adalah panci berukuran jumbo.

Adanya ekspansi usaha ini membuat pendapatan Soekarno ada tambahan. Tapi ia tidak merinci besarannya. Yang jelas, untuk bisa membuat panci, butuh waktu pembuatan antara satu sampai dua hari.

Uniknya, para perajin tidak punya media khusus untuk memasarkan produk panci tersebut. Mereka hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut sana untuk bisa menggaet konsumen. Bila sudah punya pelanggan, konsumen cukup menelpon saja dan barang langsung terkirim. Berbeda untuk pembeli baru yang harus datang langsung ke lokasi.

Biasanya order banyak berdatangan saat menjelang bulan Ramadhan. Meski begitu, para pengrajin panci di sana justru enggan sampai kerja lembur.

Menurut penuturan Muhammad Al Jufry, sesepuh perajin panci di sana, ada adat Desa Aliyan terkait jam kerja yang tidak boleh sampai pukul 16.00 WIB. "Disini ataurannya cukup ketat, banyak ulama jadi ibadah nomor satu," katanya pada KONTAN, Sabtu (22/7). Makanya, konsumen yang ingin memesan panci harus pintar-pintar mengatur waktu pemesanan.

Saat bulan puasa, biasanya pesanan panci mulai sepi dan sebagian proses produksi pun berhenti. Kemudian, satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri, para pengrajin kembali berproduksi dengan normal.

Untuk bahan baku panci, Muhammad mendapatkan bahan baku utama yaitu aluminium dari Jembatan Merah, Surabaya. Karena, harganya disana jauh lebih murah, lagi pula dia sudah menjalin kerjasama dengan pemasok aluminium sejak masih menjalankan usaha di kampung halaman, yaitu Madura.

Meski menjadi pelopor perajin panci, Muhammad kerap menghadapi kendala. Yang kerap terjadi adalah ada panci yang catat. Misalnya bocor. Muhammad pun harus menambal di tempat bocor. Imbasnya, harga panci jadi turun dari Rp 28.000 per buah menjadi Rp 10.000 per buah. "Meski bocornya kecil, harga turun karena pelanggan tidak mau beli yang cacat," timpalnya.

Berbeda dengan Soekarno yang memberikan garansi tambal panci bila bocor saat sampai tujuan. Tidak hanya itu, dia juga menerima jasa reparasi panci. Sebab ada pelanggan yang cuma ingin mengganti penampang panci karena bocor atau sudah tipis.

(Bersambung)

Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.

SENTRA UKM

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=Z76KqbJTbOs]

  1. Begini cara Pajak hitung harta tersembunyi
  2. Tidur, seks harus memuaskan agar bahagia
  3. Aturan baru pajak terbit, segera perbaiki SPT
  4. Japfa Comfeed buyback saham
  5. Airbus meresmikan pabrik A330 di China
  1. Selain HP, sepeda juga harus dilaporkan di SPT
  2. Bola panas biaya top up uang elektronik di BI
  3. Faisal Basri: Indonesia ibarat posisi bertahan
  4. Utang luar negeri Indonesia menjadi US$ 339,9 M
  5. Begini cara Pajak hitung harta tersembunyi

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply