JAKARTA. Orang Indonesia memang menyukai camilan. Buktinya, usaha makanan ringan ini tak pernah sepi. Selain itu, selalu ada ragam camilan baru yang mencuil pasar. Seperti perpaduan sosis dan kentang. Snack yang bisa mengganjal saat perut terasa lapar ini kian diminati.
Ingin mencicipi gurihnya cuan bisnis camilan, Okki Indiyanto mendirikan Sate Sosis Kentang (Sasoke) sejak 2013. Karena peminat semakin bertambah, Okki pun menawarkan kemitraan akhir tahun 2016.
Kini, ada empat mitra Sasoke. Semuanya ada di Bekasi. Untuk menarik lebih banyak mitra, Okki pun mengemas tiga paket kemitraan.
Pertama, paket investasi senilai Rp 3,75 juta. Mitra akan mendapat booth, perlengkapan usaha, peralatan, bahan baku awal, dan pelatihan karyawan.
Kedua, paket senilai Rp 5,5 juta dan ketiga paket senilai Rp 9 juta. Mitra akan mendapat fasilitas yang sama. Hanya yang membedakan adalah jenis booth, jumlah peralatan dan bahan baku yang didapat.
Kerjasama kemitraan sistemnya jual putus. Jadi semua fasilitas yang didapat milik mitra sepenuhnya. Dan mitra wajib memasok tepung sate sosis kentang ke pusat. Mitra tak dikutip biaya royalti ataupun franchise fee untuk memperpanjang kemitraan.
Menurut Okki, yang membedakan Sasoke dengan lainnya yaitu bumbu dengan menu camilan yang resepnya dibuat langsung oleh pusat. "Menu bisa dikonsumsi semua kalangan dan paket kemitraan juga sangat terjangkau," ujar Okki.
Sate sosis kentang menyediakan beberapa pilihan menu camilan seperti Chicksoz (sosis ayam) dan Chickmozz (sosis ayam mozzarela), Beefsoz (sosis daging), Beefmozz (sosis daging mozzarela). Harga yang dibanderol berkisar Rp 8.000-Rp 12.000 per tusuk.
Okki memasang target untuk mitra dapat meraup omzet Rp 300.000 per hari atau sekitar Rp 9 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan dapat laba bersih sekitar 35%-40% dari omzet per bulan. Balik modal diprediksi dua sampai tiga bulan.
Agar mencapai target omzet, Okki memberi saran mitra agar mencari lokasi usaha di depan pusat perbelanjaan, kampus dan pasar dibantu satu orang pegawai. Tahun 2017, Okki menargetkan untuk menggandeng 20 mitra baru.
Gantungkan harapan di Sate Sosis Kentang
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Gantungkan harapan di Sate Sosis Kentang Senin, 05 Juni 2017 / 15:47 WIB
JAKARTA. Orang Indonesia memang menyukai camilan. Buktinya, usaha makanan ringan ini tak pernah sepi. Selain itu, selalu ada ragam camilan baru yang mencuil pasar. Seperti perpaduan sosis dan kentang. Snack yang bisa mengganjal saat perut terasa lapar ini kian diminati.
Ingin mencicipi gurihnya cuan bisnis camilan, Okki Indiyanto mendirikan Sate Sosis Kentang (Sasoke) sejak 2013. Karena peminat semakin bertambah, Okki pun menawarkan kemitraan akhir tahun 2016.
Kini, ada empat mitra Sasoke. Semuanya ada di Bekasi. Untuk menarik lebih banyak mitra, Okki pun mengemas tiga paket kemitraan.
Pertama, paket investasi senilai Rp 3,75 juta. Mitra akan mendapat booth, perlengkapan usaha, peralatan, bahan baku awal, dan pelatihan karyawan.
Kedua, paket senilai Rp 5,5 juta dan ketiga paket senilai Rp 9 juta. Mitra akan mendapat fasilitas yang sama. Hanya yang membedakan adalah jenis booth, jumlah peralatan dan bahan baku yang didapat.
Kerjasama kemitraan sistemnya jual putus. Jadi semua fasilitas yang didapat milik mitra sepenuhnya. Dan mitra wajib memasok tepung sate sosis kentang ke pusat. Mitra tak dikutip biaya royalti ataupun franchise fee untuk memperpanjang kemitraan.
Menurut Okki, yang membedakan Sasoke dengan lainnya yaitu bumbu dengan menu camilan yang resepnya dibuat langsung oleh pusat. "Menu bisa dikonsumsi semua kalangan dan paket kemitraan juga sangat terjangkau," ujar Okki.
Sate sosis kentang menyediakan beberapa pilihan menu camilan seperti Chicksoz (sosis ayam) dan Chickmozz (sosis ayam mozzarela), Beefsoz (sosis daging), Beefmozz (sosis daging mozzarela). Harga yang dibanderol berkisar Rp 8.000-Rp 12.000 per tusuk.
Okki memasang target untuk mitra dapat meraup omzet Rp 300.000 per hari atau sekitar Rp 9 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan dapat laba bersih sekitar 35%-40% dari omzet per bulan. Balik modal diprediksi dua sampai tiga bulan.
Agar mencapai target omzet, Okki memberi saran mitra agar mencari lokasi usaha di depan pusat perbelanjaan, kampus dan pasar dibantu satu orang pegawai. Tahun 2017, Okki menargetkan untuk menggandeng 20 mitra baru.
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]