PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Hari Kartini dongkrak penjualan kebaya encim (1) Selasa, 25 April 2017 / 17:47 WIB
JAKARTA. Peringatan Hari Kartini selalu identik dengan kebaya. Busana tradisional satu ini biasanya dikenakan untuk mengenang perjuangan Kartini sekaligus melestarikan budaya Indonesia.
Alhasil, peringatan hari Kartini selalu mampu mendongkrak omzet penjualan kebaya. Sari Amelia, salah seorang produsen kebaya di Jakarta mengaku, penjualan kebaya menjelang hari Kartini selalu laris.
"Menjelang hari Kartini memang terjadi peningkatan. Hingga kini omzet penjualan meningkat 60% dibanding hari biasa," ucap Sari kepada KONTAN.
Menurut Sari, tren model kebaya di Indonesia kini semakin beragam. Untuk menarik minat konsumen, ia pun harus pintar-pintar memadukan kebaya dengan busana lain agar terlihat lebih modern. Bahkan, bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Nah, salah satu model kebaya yang sekarang lagi tren adalah kebaya encim yang sudah dimodifikasi sehingga tampak lebih modern. Menjelang hari Kartini, kebaya model inilah yang banyak dipesan konsumen. "Ini adalah kebaya model tangan pendek atau 3/4," jelasnya.
Menurut Sari, kebaya encim modern bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti acara pesta, kegiatan kumpul keluarga, bahkan bisa dipakai untuk bekerja.
Sari membanderol harga kebaya encim mulai Rp 600.000-Rp 1 juta. Dalam seminggu ini, dia sudah mendapat omzet Rp 150 juta.
Pelaku usaha lainnya adalah Andria Dwindrawati di Jakarta. Merintis usaha sejak tahun 2014, momen Kartini juga menguntungkan usaha kebayanya. "Beberapa hari sebelum hari Kartini, pesanan sudah banyak. Makanya saya cukup kewalahan sekarang," kata Andria.
Andria mengakui, model kebaya encim masih laris dan diminati kalangan perempuan Indonesia. Namun, berbeda dengan model Kartini sebagai pejuang, kini gaya kebaya yang dipakai banyak menggunakan bordir bunga dengan beragam warna dan lengan pendek. "Kebanyakan kebaya longgar dan lengan tidak panjang, sekitar 7/8," sebutnya.
Andria sendiri banyak emmasarkan produk kebayanya lewat media sosial media Instagram dan Whattsap. Setiap calon konsumen yang tertarik dengan produk kebayanya harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Soalnya, dia tidak menyediakan kebaya siap pakai.
Menjelang hari Kartini, dia pun sudah membuat 50 kebaya dibandingkan hari biasa. "Kalau hari biasa hanya buat 10-20 kebaya saja per hari," ungkapnya.
Ia menuturkan, konsumennya menjelang hari Kartini ini tidak hanya terbeaas di daerah Jawa saja. Tapi juga banyak dari daerah lain, seperti Sumatera, Palu dan Ambon. Bahkan, ia juga berhasil menggaet pembeli dari Malaysia dan Singapura. Harga yang dibanderol sekitar Rp 550.000 hingga jutaan rupiah. Diperkirakan omzet usahanya mencapai Rp 27 juta per minggu.
Hari Kartini dongkrak penjualan kebaya encim (1)
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Hari Kartini dongkrak penjualan kebaya encim (1) Selasa, 25 April 2017 / 17:47 WIB
JAKARTA. Peringatan Hari Kartini selalu identik dengan kebaya. Busana tradisional satu ini biasanya dikenakan untuk mengenang perjuangan Kartini sekaligus melestarikan budaya Indonesia.
Alhasil, peringatan hari Kartini selalu mampu mendongkrak omzet penjualan kebaya. Sari Amelia, salah seorang produsen kebaya di Jakarta mengaku, penjualan kebaya menjelang hari Kartini selalu laris.
"Menjelang hari Kartini memang terjadi peningkatan. Hingga kini omzet penjualan meningkat 60% dibanding hari biasa," ucap Sari kepada KONTAN.
Menurut Sari, tren model kebaya di Indonesia kini semakin beragam. Untuk menarik minat konsumen, ia pun harus pintar-pintar memadukan kebaya dengan busana lain agar terlihat lebih modern. Bahkan, bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Nah, salah satu model kebaya yang sekarang lagi tren adalah kebaya encim yang sudah dimodifikasi sehingga tampak lebih modern. Menjelang hari Kartini, kebaya model inilah yang banyak dipesan konsumen. "Ini adalah kebaya model tangan pendek atau 3/4," jelasnya.
Menurut Sari, kebaya encim modern bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti acara pesta, kegiatan kumpul keluarga, bahkan bisa dipakai untuk bekerja.
Sari membanderol harga kebaya encim mulai Rp 600.000-Rp 1 juta. Dalam seminggu ini, dia sudah mendapat omzet Rp 150 juta.
Pelaku usaha lainnya adalah Andria Dwindrawati di Jakarta. Merintis usaha sejak tahun 2014, momen Kartini juga menguntungkan usaha kebayanya. "Beberapa hari sebelum hari Kartini, pesanan sudah banyak. Makanya saya cukup kewalahan sekarang," kata Andria.
Andria mengakui, model kebaya encim masih laris dan diminati kalangan perempuan Indonesia. Namun, berbeda dengan model Kartini sebagai pejuang, kini gaya kebaya yang dipakai banyak menggunakan bordir bunga dengan beragam warna dan lengan pendek. "Kebanyakan kebaya longgar dan lengan tidak panjang, sekitar 7/8," sebutnya.
Andria sendiri banyak emmasarkan produk kebayanya lewat media sosial media Instagram dan Whattsap. Setiap calon konsumen yang tertarik dengan produk kebayanya harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Soalnya, dia tidak menyediakan kebaya siap pakai.
Menjelang hari Kartini, dia pun sudah membuat 50 kebaya dibandingkan hari biasa. "Kalau hari biasa hanya buat 10-20 kebaya saja per hari," ungkapnya.
Ia menuturkan, konsumennya menjelang hari Kartini ini tidak hanya terbeaas di daerah Jawa saja. Tapi juga banyak dari daerah lain, seperti Sumatera, Palu dan Ambon. Bahkan, ia juga berhasil menggaet pembeli dari Malaysia dan Singapura. Harga yang dibanderol sekitar Rp 550.000 hingga jutaan rupiah. Diperkirakan omzet usahanya mencapai Rp 27 juta per minggu.
(Bersambung)
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x