Ini sentra perburuan anggrek di Jakarta (2)

PELUANG USAHA / SENTRA USAHA Ini sentra perburuan anggrek di Jakarta (2) Selasa, 10 Oktober 2017 / 12:10 WIB Ini sentra perburuan anggrek di Jakarta (2)

KONTAN.CO.ID – Konsumen di sentra penjualan anggrek dan tanaman hias di Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini kerap datang dan pergi. Bagi pedagang, itu semua adalah resiko berdagang. Namun, ada juga yang sekali membeli lantas jadi pelanggan tetap.

“Karakter pembeli bermacam-macam ya, saya sabar saja. Bahkan, menawar harga sampai murah sekali itu sudah makanan sehari-hari,” tutur Sobri, salah satu pemilik kios di sentra ini.

Namun, konsumen akan membanjir saat Lebaran, Natal dan Imlek. Dalam momen tersebut, kios Ari Orchid bisa menjual 50 pot anggrek bulan sehari. Bahkan, beberapa memesan rangkaian anggrek bulan. “Rangkaian ini untuk kado atau acara tertentu. Satu rangkaian berisi 8-10 batang anggrek bulan,” terang Sobri.

Meski membeli dalam bentuk rangkaian, harga yang dibanderol tetap per pot anggrek, yakni Rp 85.000 per pot untuk anggrek bulan standar dan Rp 110.000 untuk anggrek bulan super.

Pemilik kios di sentra ini bersaing secara sehat. Mereka tak saling menjegal maupun melakukan praktik perang harga. “Semua sudah punya pelanggan, jadi kami tidak khawatir berebut pasar. Malah kalau ada yang kekurangan stok, biasa ambil ke pedagang lain,” tuturnya.

Jika kios anggrek di sentra tersebut mengenal musim ramai pembeli, lain cerita dengan kios tanaman hias. Budi Suryono, salah satu pemilik kios tanaman hias mengatakan, penjualannya cukup stabil. “Tapi, namanya dagang, kadang ramai, kadang sepi. Tak bisa diprediksi kapan ramai dan sepinya. Yang penting ada saja pembeli beli,” ungkapnya.

Ia juga kerap menerima pesanan lewat telepon untuk di antar ke lokasi pembeli. Biasanya, yang pesan adalah pelanggannya di sekitar Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Meski tak mengenal masa panen, yang jelas setiap ada rumah yang baru saja direnovasi, kiosnya kerap kecipratan untung. Pasalnya, akan ada banyak tanaman yang dibeli dari kiosnya. “Rata-rata pembeli saya itu yang rumahnya baru selesai dibangun, lalu dia mau membuat taman," jelasnya. Banyak pembeli tanaman hias datang pada akhir pekan dan di pagi sampai siang hari,” ujarnya.

Seorang pedagang di sentra penjualan anggrek dan tanaman hias Dharmawangsa rata-rata memiliki lebih dari satu kios. Baik Ari Orchid maupun Budi sama-sama memiliki dua kios di sentra tersebut. “Saya ada dua kiosnya, satu kios ini khusus menjual kaktus dan tanaman dalam ruangan dan pot. Kios lainnya yang di ujung sana khusus menjual tanaman hias luar ruangan,” ungkap Budi.

Budi beranggapan perlu membuka dua kios, supaya pembeli bisa fokus berbelanja tanaman dan perlengkapannya. Selain itu, jika hanya satu kios, akan susah untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Sebab, pada dasarnya, setiap pedagang yang ada di sentra tersebut ingin kiosnya komplit memenuhi kebutuhan pembeli.

Para pemilik kios di sentra penjualan anggrek dan tanaman hias Dharmawangsa rata-rata mulai membuka kiosnya sejak pukul 08.00 sampai 18.00. Namun, beberapa kios anggrek ada yang buka hingga malam hari, sekitar pukul 22.00. “Kios tanaman hias banyak yang tutup kalau sudah maghrib. Kalau kios anggrek kebanyakan buka sampai malam hari. Bahkan jam sebelas kalau lagi ramai,” papar Budi.

(Bersambung)

Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.

SENTRA PENJUALAN

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=NlBJJUu7JsQ]

  1. Kehebohan saat Ditjen Pajak membawa nama Yesus
  2. Pajak: Tidak ada inisial AA di transfer Stanchart
  3. Pajak: Transfer dana di Stanchart oleh 81 WNI
  4. Delisting Inovisi, miliaran dana investor nyangkut
  5. Ditjen Pajak menjawab soal pamflet Yesus
  1. Kadin minta Jokowi revisi aturan pesangon
  2. Hari ini, Menteri Siti cabut sanksi amdal Pulau G
  3. Luhut dan Siti beri lampu hijau reklamasi Pulau G
  4. Kehebohan saat Dirjen Pajak membawa nama Yesus
  5. Pengamat: Surat edaran Ditjen Pajak tak manusiawi

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply