Injeksi ke start up turun 8%

PELUANG USAHA / START UP Injeksi ke start up turun 8% Selasa, 01 Agustus 2017 / 21:55 WIB Injeksi ke start up turun 8%

JAKARTA. Meski sepanjang tahun ini terlihat gencar suntikan modal ke para start up seperti Gojek, Grab atau yang terakhir Traveloka, sejatinya pertumbuhan industri start up tengah melambat.

Menurut Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start Up Indonesia (Amvesindo), Jefri Rudyanto Sirait, investasi pemodal ke usaha rintisan atau start up tahun ini memang turun dari tahun lalu. "Ada penurunan kurang lebih 7%-8% secara number of deals, baik di dunia, regional dan indonesia," katanya pada KONTAN, Selasa (31/8).

Penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari penurunan akuisisi start up yang punya potensi hingga tingkatan pendanaan yang dikucurkan para pemodal.

Faktor inilah yang membuat para pemodal atau modal ventura sudah lebih rasional dalam melihat persaingan bisnis start up. Meski begitu, Jefri menyebut ada juga beberapa bidang start up yang masih jadi incaran pemodal. Yaitu teknologi finansial (tekfin), media dan smart city.

Tak heran bila banyak usaha rintisan muncul di tiga bidang tersebut.

Reporter Tri Sulistiowati Editor Markus Sumartomjon

BISNIS START-UP

Saksikan video "Mengapa Harus Investasi?":

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=f7snp7QHGlE]

  1. Geram, AS bekukan aset Presiden Venezuela
  2. PLN paksa IPP tanda tangan PPA
  3. Inilah saham pilihan beberapa sekuritas hari ini
  4. Bakal ada enam DPLK pendatang baru
  5. Laba MYRX anjlok 99%
  1. Benarkan daya beli menurun? ini pendapat Renald
  2. Ini penjelasan lengkap Rhenald soal daya beli lesu
  3. Korut ancam serang jantung utama AS tanpa ampun
  4. Tim Anies-Sandi bahas reklamasi dengan Bappenas
  5. Gejala anomali ekonomi Indonesia

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply