Jika menu kuliner Thailand menyerbu tanah air

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Jika menu kuliner Thailand menyerbu tanah air Rabu, 20 Desember 2017 / 11:10 WIB Jika menu kuliner Thailand menyerbu tanah air

KONTAN.CO.ID – Seperti fesyen, bisnis kuliner tidak pernah kehabisan ide. Setahun belakangan, geliat kuliner negeri gajah putih, terutama minuman terus berkembang. Mulai dari teh susu khas Thailand atau yang lebih dikenal dengan thai tea, lanjut jus mangga dengan yoghurt dan topping buah mangga segar atau mango thai sampai teh dengan perpaduan rasa manis asin atau cheese tea.

Ketiga minuman ala Thailand tersebut tentu kini sudah tak asing lagi bagi lidah masyarakat Indonesia. Rasanya yang cenderung manis dan legit karena dicampur susu membuat sejumlah orang keranjingan.

Sebut saja King Mango Thai yang sempat meledak beberapa bulan lalu. Meski harganya cukup mahal, Rp 50.000 per porsi tak membuat pelanggannya kapok membeli. "Menurut saya, mango thai ini layak, sih, kalau harganya segini. Jusnya buah asli, yoghurt terasa, topping mangganya royal. Apalagi, di Indonesia belum pernah ada varian jus yang seperti ini," kata Bernadetha, salah satu konsumen asal Surabaya.

Baru-baru ini, King Mango Thai memang baru saja merilis gerainya di Surabaya. Saat membuka gerai di Jakarta, antrean mengular selama sebulan lamanya. Bertha bilang, kuliner Thailand banyak disukai karena inovasinya unik, sehingga orang penasaran. Rasanya juga cocok di lidah orang Indonesia.

Tiara Setia Satiti, Marketing Mangojack, menilai, menu minuman jus mangga ala Thailand memang sedang naik daun. "Penggemar dari kalangan konsumen banyak. Potensi usaha ke depannya masih bagus kalau saya lihat," tuturnya.

Karena melihat tren tersebut, Tiara memperkirakan tiap gerai Mangojack bisa menjual hingga 60 porsi per hari. Dengan harga jual yang cukup terjangkau, Rp 10.000-Rp 15.000 per porsi, ia yakin bisa bersaing dengan pemain lainnya.

"Menurut saya, harga jual kami sudah cukup terjangkau itu kalau dibanding yang lain. Kualitas rasanya juga tidak kalah dengan yang lain. Kami tetap utamakan dan jaga kualitas," tuturnya.

Besarnya potensi minuman ala Thailand juga diakui oleh Frieska Pratiwi, pemilik Dju Dju Thai Tea. Ia tertarik berbisnis teh susu ala Thailand ini karena melihat peluang dan pasarnya. "Saya kenal thai tea sudah cukup lama sebenarnya karena orangtua kebetulan suka bolak-balik Thailand. Tapi baru tertarik berbisnis sekarang karena lihat trennya lagi bagus," ujarnya.

Bermodalkan booth sederhana di setiap acara Car Free Day (CFD) Rawamangun, Jakarta Timur, Dju Dju Thai Tea bisa menjual sampai 300 porsi per harinya. Jumlah uang ini cukup agresif bila dibandingkan dengan usaha minuman lainnya.

Dia mengklaim, balik modalnya pun cepat. Saya sekitar tiga bulan sudah bisa balik modal. Penggemarnya banyak, apalagi anak remaja itu, mereka doyan banget," kata Frieska. Dju Dju Thai Tea membanderol thai tea Rp 7.000-Rp 9.000 per cup.

Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.

PELUANG USAHA

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=8Joof_3Cqtg]

  1. KPPU: Aqua dan distributor terbukti bersalah
  2. Aqua didenda Rp 13,84 miliar oleh KPPU
  3. Bisnis beras dilepas, Tiga Pilar PHK 1.700 pekerja
  4. Ini alasan asing keluar bursa, tapi IHSG rekor
  5. Serangan atas pelajar China di Aussie meningkat
  1. Bank Indonesia larang bitcoin mulai 2018
  2. Jokowi sampai tak tidur akibat gempa
  3. Jokowi: Lima tahun ke depan ada peluang US$ 130 M
  4. PolMark: Rakyat ingin Jokowi tetap RI1
  5. Setnov terima US$ 7,3 juta dari proyek e-KTP

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply