Jinak & nyaman ditunggangi, kuda poni kian dicari

PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Jinak & nyaman ditunggangi, kuda poni kian dicari Selasa, 26 September 2017 / 09:05 WIB Jinak & nyaman ditunggangi, kuda poni kian dicari

KONTAN.CO.ID – Maraknya industri pariwisata mengundang peluang usaha lainnya. Salah satunya, peluang beternak kuda sandalwood atau kuda sandel. Peminat kuda asal Sumba ini terus meningkat lantaran banyak klub-klub berkuda baru yang bermunculan. Biasanya, klub-klub tersebut juga menawarkan wisata berkuda sambil menikmati pemandangan alam.

Zaki Imaduddin, peternak kuda sandel asal Depok, Jawa Barat mengatakan, kuda sandel ini lebih diminati karena getarannya lebih lembut saat ditunggangi, sehingga tidak sakit dipunggung. Selain itu, kuda yang punya postur kecil ini cocok diajak traveling karena daya tahannya kuat dan jinak. "Saat ini bisnis jual-beli kuda juga sedang bagus, karena makin banyak wisata berkuda dan pehobi," katanya.

Buktinya, dalam setahun saja dia bisa menjual sekitar 10 ekor kuda sandalwood. Namun, penjualan hanya terbatas di Pulau Jawa. Imad, belum melayani pembelian dari luar Jawa lantaran proses pengiriman sulit dan mahal. Padahal, permintaan juga datang dari Sumatra dan Malaysia.

Tergolong hewan peliharaan mewah, harga jual kuda sandel cukup tinggi. Kuda umur tujuh sampai delapan bulan dibanderol Rp 7 juta-Rp 15 juta per ekor. Sedangkan, untuk indukan mulai dari Rp 12 juta-Rp 30 juta per ekor.

Imad mengaku, penentuan harga tergantung dengan kualitas serta prestasi yang diraih oleh sang kuda. Bila si kuda termasuk juara dalam lomba pacuan kuda, maka harga jualnya dapat naik berkali-kali lipat.

Asal tahu saja, Imad baru menekuni bisnis ini pada tahun 2016 lalu. Sampai sekarang dia mempunyai 15 ekor indukan dan tiga ekor anakan sandelwood.

Peternak lainnya adalah Bobby Cahyadi asal Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Dia sudah fokus menekuni bisnis ini sejak tahun 2008 lalu. Kuda yang dijual pun beragam mulai dari kuda G ( peranakan kuda lokal dan kuda liar), kuda pacu, dan kuda sandalwood.

Karena banyak dimanfaatkan sebagai kuda tunganggan di area wisata, Bobby bilang, bisnis ini ramai menjelang hari libur. Ia mematok harga kuda mulai Rp 10 juta-Rp 15 juta per ekor tergantung dengan karakter serta warna. Dalam sebulan, rata-rata terjual 10-20 ekor. "Untungnya bisa mencapai Rp 5 juta per ekor," katanya.

Berbeda dengan peternak lainnya, Bobby hanya menjual kuda berumur lima tahun, karena dianggap sudah jinak dan mampu lepas dari sang induk.

Bobby menjangkau pembeli lewat media digital, seperti Facebook dan marketplace. Namun, ada juga pembeli yang mengetahui keberadaannya dari informasi yang beredar dari mulut ke mulut.

Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Mia Chiara, Tri Sulistiowati Editor Johana K.

AGRIBISNIS

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=PtTeSZOBw_E]

  1. Ini 48 investasi bodong yang dihentikan Satgas OJK
  2. Tiga proyek jalan tol dikebut tahun 2018
  3. 7-Eleven diduga alihkan aset
  4. BEI akan forced delisting satu emiten
  5. Dijatuhi sanksi, ini jawaban RS Mitra Keluarga
  1. Pansus DPR tuduh ketua KPK terindikasi korupsi
  2. Pemerintah kecele, harga Sukhoi kemahalan
  3. Begini cara Pajak hitung harta tersembunyi
  4. Politisi PPP menilai KPK lupakan kasus besar
  5. September waktu yang tepat untuk masuk di saham – Kontan TV – Your Business & Investment Insight

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply