Kelahiran startup turun 23% di semester I

PELUANG USAHA / INDUSTRI KREATIF , START UP Kelahiran startup turun 23% di semester I Selasa, 01 Agustus 2017 / 19:10 WIB Kelahiran startup turun 23% di semester I BERITA TERKAIT

JAKARTA. Industri startup memang tengah booming di Tanah Air. Tapi, banyak pula perusahaan rintisan yang gugur di tengah jalan.

Perusahaan modal ventura Eastventure dalam keterangan tertulis pada Jumat (28/07) menyatakan bahwa kemunculan startup di Indonesia turun sebesar 23% pada paruh I 2017 secara tahunan.
Terkait hal ini, salah satu pelaku start Chief Executive Officer Sleekr Suwandi Soh menyatakan biaya untuk memulai sebuah technology company makin besar saat ini terutama terkait ketersediaan sumber daya manusia.
"Kemudian faktor inovasi yang masih kurang, sehingga lebih banyak produk atau layanan me-too. Ini juga menyebabkan angka gugur tinggi," ungkap Suwandi kepada KONTAN pada Selasa (01/08).
Suwandi bilang terkait pendanaan, tantangan terbesar yang dihadapi pelaku startup adalah menunjukkan kepada investor seberapa besar masalah yang sedang dihadapi. Serta meyakinkan seberapa besar kemampuan sebuah perusahaan, teknologi, dan tim dalam memecahkan persoalan tersebut.
"Contohnya di HR, payroll, PPh21, hingga pelaporan pajak adalah hal yang ribet. Belum lagi waktu dan karyawan untuk menghitungnya, kemungkinan adanya salah hitung, ataupun kesalahan lapor. Sleekr berinovasi di area ini," kata Suwandi.
Asal tahu saja, dalam keterangan tertulis Eastventure tersebut terdapat beberapa hal menarik. Pertama, e-commerce masih menarik, namun masih didominasi oleh pemain besar seperti Tokopedia dan Lazada.
Kedua, minat Finance technology akan tumbuh karena bank besar tidak bisa menyelesaikan sendiri permasalahannya. Ketiga, Health technology dan agritechnology juga menarik, namun investor belum melihat adanya startup yang mendominasi bidang ini.

BACA JUGA :

Reporter Maizal Walfajri Editor Dessy Rosalina

STARTUP

Saksikan video "Mengapa Harus Investasi?":

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=FQcw1hdOc7A]

  1. EXCL ditawarkan kepada Grup Djarum?
  2. Geram, AS bekukan aset Presiden Venezuela
  3. PLN paksa IPP tanda tangan PPA
  4. CPO akhirnya rebound setelah rontok enam bulan
  5. 5.528 Wajib Pajak nakal tak dikenai denda
  1. Benarkan daya beli menurun? ini pendapat Renald
  2. Ini penjelasan lengkap Rhenald soal daya beli lesu
  3. Korut ancam serang jantung utama AS tanpa ampun
  4. Tim Anies-Sandi bahas reklamasi dengan Bappenas
  5. Gejala anomali ekonomi Indonesia

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply