PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Laundry sepatu kecipratan berkah musim hujan Selasa, 19 Desember 2017 / 11:30 WIB
KONTAN.CO.ID – Musim hujan telah tiba. Intensitas curah hujan yang tinggi seringkali menambah kerepotan. Apalagi jika kemudian menimbulkan genangan di mana-mana dan membuat sepatu basah ketika harus menerjang genangan tersebut.
Namun, bagi pebisnis binatu, khususnya untuk sepatu, musim hujan justru membawa berkah. Banyak pemilik sepatu yang menggunakan jasa mereka. Patrick, pemilik I Shoe Laundry mengaku jumlah konsumennya meningkat sekitar 35% bila dibandingkan dengan bulan biasanya. Tren peningkatan ini sudah terlihat sejak Oktober lalu. Dia pun memprediksi permintaan cuci sepatu tetap tinggi hingag Februari atau penghujung musim hujan. I Shoe Laundry melayani pencucian segala jenis sepatu. Namun, kebanyakan yang ditangani saat ini adalah sepatu casual. Permasalahnnya adalah sepatu kotor karena basah atau sepatu setengah kering yang bau. Pencucian sepatu biasanya membutuhkan waktu tiga hari. "Pengerjaannya memang lebih lama dibandingkan biasanya, karena saat musim hujan sepatu biasanya bau," katanya. Maklum, sebelum sepatu dikirimkan kebanyakan sudah dalam kondisi basah dan hanya didiamkan di rumah. Meski permintaan sedang tinggi, Patrick enggan mengerek ongkos jasa layanannya. Dia memasang tarif mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 60.000 per pasang. Meski gerainya berada di Jakarta, konsumennya tidak hanya didominasi warga ibu kota. Ada juga sepatu-sepatu yang datang dari kota lain, seperti Bandung, Bogor, Palembang dan Kalimantan. I Shoe menawarkan jasanya lewat dunia maya. Sampai sekarang Patrick baru mempunyai satu workshop yang berada di Mangga Dua, Jakarta Pusat. Namun, untuk memudahkan konsumen, dia mempunyai lima titik poin pengumpulan sepatu yang disebar di seluruh bagian Jakarta. Senada dengan Patrick, Dhanur Dwijaya pemilik 505 Clean and Treatment pun melihat kenaikan permintaan dikala musim hujan. Ambil contoh, gerainya yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah mengalami peningkatan sekitar 45% dari bulan-bulan biasanya. Kebanyakan sepatu yang masuk adalah sepatu sekolah dengan kondisi basah dan bau . Berbeda dari sebelumnya, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan sepatu kembali karena proses pengerjaannya hanya 35 menit. Dhanur membanderol tarif mulai dari Rp 20.000 per pasang. Sayangnya, dia enggan memprediksikan sampai kapan peningkatan permintaan ini akan terjadi. Disisi lainnya, gerai lainnya yang berada di Semarang, Jawa Tengah tidak kecipratan berkah ini. "Disana sepi karena anak-anak kuliah (target konsumen) sudah punya alat pengeringnya sendiri," tambahnya. Selanjutnya Halaman 123 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
Laundry sepatu kecipratan berkah musim hujan
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Laundry sepatu kecipratan berkah musim hujan Selasa, 19 Desember 2017 / 11:30 WIB
KONTAN.CO.ID – Musim hujan telah tiba. Intensitas curah hujan yang tinggi seringkali menambah kerepotan. Apalagi jika kemudian menimbulkan genangan di mana-mana dan membuat sepatu basah ketika harus menerjang genangan tersebut.
Namun, bagi pebisnis binatu, khususnya untuk sepatu, musim hujan justru membawa berkah. Banyak pemilik sepatu yang menggunakan jasa mereka. Patrick, pemilik I Shoe Laundry mengaku jumlah konsumennya meningkat sekitar 35% bila dibandingkan dengan bulan biasanya. Tren peningkatan ini sudah terlihat sejak Oktober lalu. Dia pun memprediksi permintaan cuci sepatu tetap tinggi hingag Februari atau penghujung musim hujan. I Shoe Laundry melayani pencucian segala jenis sepatu. Namun, kebanyakan yang ditangani saat ini adalah sepatu casual. Permasalahnnya adalah sepatu kotor karena basah atau sepatu setengah kering yang bau. Pencucian sepatu biasanya membutuhkan waktu tiga hari. "Pengerjaannya memang lebih lama dibandingkan biasanya, karena saat musim hujan sepatu biasanya bau," katanya. Maklum, sebelum sepatu dikirimkan kebanyakan sudah dalam kondisi basah dan hanya didiamkan di rumah. Meski permintaan sedang tinggi, Patrick enggan mengerek ongkos jasa layanannya. Dia memasang tarif mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 60.000 per pasang. Meski gerainya berada di Jakarta, konsumennya tidak hanya didominasi warga ibu kota. Ada juga sepatu-sepatu yang datang dari kota lain, seperti Bandung, Bogor, Palembang dan Kalimantan. I Shoe menawarkan jasanya lewat dunia maya. Sampai sekarang Patrick baru mempunyai satu workshop yang berada di Mangga Dua, Jakarta Pusat. Namun, untuk memudahkan konsumen, dia mempunyai lima titik poin pengumpulan sepatu yang disebar di seluruh bagian Jakarta. Senada dengan Patrick, Dhanur Dwijaya pemilik 505 Clean and Treatment pun melihat kenaikan permintaan dikala musim hujan. Ambil contoh, gerainya yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah mengalami peningkatan sekitar 45% dari bulan-bulan biasanya. Kebanyakan sepatu yang masuk adalah sepatu sekolah dengan kondisi basah dan bau . Berbeda dari sebelumnya, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan sepatu kembali karena proses pengerjaannya hanya 35 menit. Dhanur membanderol tarif mulai dari Rp 20.000 per pasang. Sayangnya, dia enggan memprediksikan sampai kapan peningkatan permintaan ini akan terjadi. Disisi lainnya, gerai lainnya yang berada di Semarang, Jawa Tengah tidak kecipratan berkah ini. "Disana sepi karena anak-anak kuliah (target konsumen) sudah punya alat pengeringnya sendiri," tambahnya.
Selanjutnya Halaman 1 2 3 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
PELUANG USAHA
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=TDRHQ2B_E0I]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]