Manisnya peluang kemitraan Martabak Tan Mangkutos

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Manisnya peluang kemitraan Martabak Tan Mangkutos Kamis, 04 Mei 2017 / 15:10 WIB

JAKARTA. Pamor martabak manis tak pernah redup. Seakan tak pernah bosan, penikmat martabak masih saja memesan kudapan ini. Inilah peluang yang menjanjikan dan mendorong tawaran kemitraannya tetap bermunculan. Salah satunya adalah Konzuhadil Maqfur yang mengusung brand Martabak Tan Mangkutos di Depok, Jawa Barat.

Maqfur bilang, potensi bisnis martabak masih sangat menjanjikan dan bukan bisnis musiman. Kudapan ini banyak diminati semua orang orang dari kalangan usia dan tidak termasuk bisnis musiman. "Buktinya, bahan yang return hanya sekitar 10% dari total," katanya kepada KONTAN, Jumat (28/4).

Namun, kata dia, pemain bisnis ini sudah sangat banyak, sehingga persaingannya pun semakin ketat. Sehingga, para pemilik usaha harus rajin dalam menciptakan inovasi serta memberikan kualitas terbaik.

Sekedar informasi, Martabak Tan Mangkutos dibuka sejak Maret 2013 lalu dengan gerai pertama di Beji, Depok. Cukup mendapatkan respon positif dari konsumen, kini gerai milik sendiri bertambah menjadi dua.

Dia mengklaim kelebihan produknya adalah tekstur adonan martabak yang lembut dan tahan disimpan sampai dua hari serta rasanya tidak berubah.

Ingin mengembangkan usaha serta berbagi ilmu usaha, tahun 2015 Tan Mangkutos membuka kerjasama dengan skema kemitraan. Sampai sekarang, jumlah mitra usaha sudah ada tiga yang tersebar di Pekanbaru, Yogyakarta, dan Padang.

Usaha ini menyasar konsumen kelas menengah-bawah, harga produknya pun dipatok sekitar Rp 3.000 sampai Rp 35.000 per porsi. Untuk pilihan menunya pun ada delapan macam, beberapa diantaranya coklat, kacang, bluberry dan nanas.

Martabak Tan Mangkutos menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket tanpa booth dengan modal awal Rp 3,5 juta. Dengan modal ini fasilitas yang didapatkan mitra adalah peralatan memasak, bahan baku awal sebanyak 2 kilogram (kg) adonan atau setara dengan 90 porsi martabak, branding, training dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kedua, paket booth dengan investasi Rp 8,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra terdiri dari satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal untuk 90 porsi martabak, branding, training dan perlengkapan tambahan.

Untuk menjaga kualitas, mitra diwajibkan membeli bahan baku utama serta kemasan dari pusat. Selain itu, untuk mendukung usaha mitra, Kozuhadil memberikan konsultasi usaha kepada mitra.

Berdasarkan perhitungan, masa balik modal yang dibutuhkan mitra hanya tiga bulan. Dengan syarat, dalam sehari mitra bisa menjual minimal 90 porsi martabak dalam sehari atau sekitar Rp 270.000. Setelah dipotong biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan yang didapatkan dengan mitra sekitar 40% dari omzet. Dari situ bisa balik modal dalam tiga bulan.

Reporter Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri

USAHA IKM

  1. Ingkar janji saham DLTA, Anies bisa kena sanksi
  2. Berutang atau investasi di Fintech P2P
  3. Para analis rekomendasikan buy saham WSKT
  4. Bapak Kiamat: Trump risiko terbesar dunia
  5. Bangun peternakan, Greenfields investasi Rp 600 M
  1. Ingkar janji saham DLTA, Anies bisa kena sanksi
  2. Tarif internet Telkomsel dan operator lain mahal?
  3. Situs Telkomsel diretas, keluhannya internet mahal
  4. Rizal Ramli beberkan dosa IMF di korupsi BLBI
  5. Garuda evaluasi rute merugikan

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply