Mencecap pedas cuan Ramen Akashi

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mencecap pedas cuan Ramen Akashi Selasa, 04 Juli 2017 / 17:12 WIB Mencecap pedas cuan Ramen Akashi

JAKARTA. Kuliner asing sepertinya mendapat tempat di lidah masyarakat. Buktinya, pengusaha lokal pun turut meramaikannya dengan meracik berbagai menu asing. Salah satunya, Takeichiro yang menawarkan Ramen Akashi.

Mendirikan gerai usaha sejak 2015, dia menawarkan kemitraan sejak Maret 2017 lalu. Hingga kini, sudah ada tiga mitra di Banjarmasin yang bergabung serta satu gerai pusat. “Nanti bulan Juli dan Agustus ada dua mitra di Banjarbaru yang akan bergabung,” ujar Muhammad Khairani, Kepala Cabang Ramen Akashi.

Ada dua paket investasi yang ditawarkan. Pertama, paket senilai Rp 15 juta. Pada paket ini, mitra akan mendapat bahan baku ramen, merek usaha, peralatan usaha, SOP dan pelatihan karyawan. Kedua, paket ruko senilai Rp 150 juta. Mitra mendapat bahan baku ramen, resep masakan, peralatan usaha, SOP dan pelatihan karyawan.

Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup dan mitra wajib menggunakan merek serta memasok menu original Ramen Akashi. Untuk paket kemitraan ruko, pusat mengutip biaya bagi hasil 30% ke pusat dan 70% untuk mitra dari keuntungan bersih. Tidak ada biaya royalti ataupun franchise fee.

Muhammad Khairani atau yang akrab disapa Roni menyebut, kelebihan dari Ramen Akashi terletak pada kuah ramen yang diolah langsung dari ayam. “Kuah ramen tidak encer dan kebanyakan air. Karena ayam direbus sampai hancur jadi kuah,” ucapnya.

Peluang menjanjikan

Ramen Akashi menyediakan beragam kuah seperti original, light, pepper cheese, red hot dan kare Jepang. Ada juga menu nasi kuah kari. Harga yang dibanderol mulai Rp 15.000 hingga Rp 40.000 per porsi.

Mitra ditargetkan untuk menjual 50 porsi per hari. Omzet yang diperoleh minimal sekitar Rp 1 juta per hari atau sekitar Rp 30 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku makanan, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat laba bersih sekitar 30% dari omzet. Dari situ, balik modalnya sekitar enam bulan sampai setahun.

Untuk mencapai target balik modal, Roni menyarankan mitra mengambil ruko dekat kantor atau mal yang mudah dijangkau. Luas ruangan minimal 50 m2, dengan bantuan tiga sampai empat karyawan. Tahun 2017, Roni targetkan menggandeng lima mitra tiap kota.

Levita Supit, Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) berpendapat bahwa makanan asal Jepang dalam beberapa tahun terakhir ini menguasai Indonesia dan mendapat respon baik. "Apalagi makanan asal negara sakura ini mulai dikreasikan oleh pelaku usaha lokal," ujarnya.

Peluang untuk bisnis dan kemitraan ramen pun cukup menjanjikan. Sebab, makanan ini memiliki cita rasa yang khas dengan aneka kuahnya. Untuk itu, pelaku usaha baru yang muncul dan menawarkan kemitraan disarankan memberi rasa baru. "Sehingga masyarakat penasaran dengan rasa ramen yang disajikan," sebut Levita.

Selain itu, pelaku usaha harus bisa menyasar segmentasi konsumen sesuai harga jual. Jadi selain menyediakan makanan berkualitas, harga jual terjangkau, restoran juga harus nyaman dan pelayanan pegawai yang ramah.

Ramen Akashi Jl. Kuripan No. 3 Kec. Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin HP. 082153082977

Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri

USAHA IKM

  1. Hary Tanoe diperiksa sebagai tersangka hari ini
  2. ROTI catatkan penurunan laba 67%
  3. Kasus e-KTP, Ganjar Pranowo kembali diperiksa KPK
  4. Hary Tanoe tak hadiri panggilan Bareskrim
  5. Politikus AS prediksi kejatuhan bursa saham
  1. GNPF temui Jokowi, Polisi tetap usut kasus Rizieq
  2. ROTI catatkan penurunan laba 67%
  3. Mendadak, Jokowi temui GNPF-MUI
  4. Sandiaga Uno siap tampung ide AHY untuk Jakarta
  5. Kejagung: Hary Tanoe sudah jadi tersangka

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply