Mencicipi manis klepon ala Pasuruan (3)

PELUANG USAHA / SENTRA USAHA Mencicipi manis klepon ala Pasuruan (3) Rabu, 19 Juli 2017 / 09:05 WIB Mencicipi manis klepon ala Pasuruan (3)

Sentra produksi dan penjualan klepon di Jalan Raya Gempol, Pasuruan Jawa Timur memang tak pernah sepi pengunjung. Meski bukan makanan utama, camilan bertabur kelapa ini diminati banyak kalangan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Nah, supaya klepon ala Gempol ini terus menarik perhatian pembeli, para pedagang mulai inovasi. Misalnya dengan membuat klepon rasa buah.

Siti Maulidiah, menjadi salah satu contoh pedagang yang menerapkan kiat tersebut. Memang, ia akui para pembeli yang mampir kerap membeli klepon yang asli atau rasa original dengan isi gula merah saja. Tapi tidak sedikit juga yang mencoba klepon dengan rasa lain seperti stroberi, anggur atau cokelat.

Supaya pembeli tertarik varian klepon yang lain, Siti tidak sungkan sungkan menaruh sampel klepon kepada konsumen. "Biasanya pembeli yang datang kami suruh coba klepon yang dipilih atau yang diingini," ujar Siti ke KONTAN.

Termasuk juga klepon rasa buah. Seperti klepon rasa durian yang baru dijual di gerainya. Setidaknya ada 12 sampel klepon varian rasa yang Siti sediakan untuk dicoba konsumen. Ia mengklaim, klepon rasa durian disukai pembeli. "Bukan hanya klepon, varian lupis dan cenil juga kami kasih sampel," tukasnya.

Siti mengakui tidak merasa ada pesaing antar sesama pedagang klepon. Namun ia selalu mengingatkan kepada para pegawainya untuk memproduksi klepon yang tidak kecil dengan kualitas yang terjaga. Lewat resep simpel tersebut, gerai klepon miliknya kerap ramai pengunjung.

Meski begitu ia akui masih ada kendala di bisnis ini. Yakni soal keluar masuk para pegawai di gerainya. Dalam setahun, bisa terjadi dua sampai tiga kali keluar masuk pegawai. Alasannya pun beragam. Mulai dari si pegawai harus mengurus anak hingga pindah tempat tinggal.

Kalau kekurangan pegawai, terpaksa Siti harus mempekerjakan pegawai dari rumah. Tak lain adalah suami dan anak perempuannya sendiri.

Alhasil, omzet Siti pun tidak pernah susut. Malah ia memproyeksi tahun ini bisa bertambah. Sayang, Siti tidak merinci besaran omzenyt.

Yang jelas, selain klepon ia juga menjajakan oleh oleh khas daerah Pasuruan yaitu Bakpia Mami, serta beberapa makanan ringan lainnya seperti keripik pisang, kacang dan aneka minuman kemasan bagi pengunjung.

Berbeda dengan Siti, pedagang klepon lain, Ahmad Sukron justru hanya fokus menjual klepon varian rasa saja. Supaya bisa bersaing, ia kerap menyajikan klepon hangat yang baru masak. "Jadi konsumen tahu bahwa ini bukan makanan sisa semalam," ungkap Sukron kepada KONTAN.

Sama dengan pedagang lain di sentra ini, Sukron juga memberi sampel klepon. Bahkan, pengunjung bisa melihat proses pembuatan klepon sampai dikemas dengan label Klepon Buah Sukron.

Untuk kemajuan sentra ini, Sukron berharap bisa terbentuk perkumpulan pedagang klepon Gempol, Pasuruan. Tujuannya untuk mengembangkan usaha klepon sambil memperkenalkan klepon. Misalnya lewat pameran kerajinan yang menyajikan makanan klepon sehingga bisa terkenal di dalam dan luar negeri.

(Selesai)

Reporter Jane Aprilyani Editor Johana K.

0

  1. Saksi: Aqua melarang saya jual Le Minerale
  2. Benny Tjokro perbesar saham di RIMO
  3. Beralih ke properti, RIMO akhirnya untung
  4. Setnov: Uang Rp 574 miliar bawanya pakai apa?
  5. Peringatan dari pelemahan ekspor-impor Juni
  1. Rupiah ungguli dollar AS
  2. Pajak: Setiap hari harus ada WP yang disendera
  3. Jokowi: Ekonomi Indonesia membaik
  4. Saksi: Aqua melarang saya jual Le Minerale
  5. Gembar-gembor gijzeling tak efektif genjot pajak

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply