Mencicipi manisnya laba bisnis Ice Cream Roll

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mencicipi manisnya laba bisnis Ice Cream Roll Jumat, 31 Maret 2017 / 16:14 WIB

JAKARTA. MANIS dan dinginnya es krim membuat kudapan ini disukai banyak kalangan. Apalagi, saat panas menerpa, es krim yang meleleh di mulut membuat sejuk suasana.

Potensi usaha yang masih cukup besar, membuat bisnis es krim banyak dijajal. Salah satunya, Cahyo Adi Wibowo yang mengusung brand Hulala Ice Cream Roll.

Cahyo mengaku, tertarik tejun ke bisnis ini karena potensi bisnis es krim masih sangat menjanjikan. Sekedar informasi, usaha besutan Cahyo ini dibuka sejak tahun 2015 lalu di Magelang, Jawa Tengah.

Bisnis ini terinspirasi dari menu es krim yang populer di China dan Thailand. Setelah beberapa bulan merintis usaha,Cahyo mulai menawarkan kerjasama melalui usaha kemitraan. Gayung bersambut, di tahun pertama dia berhasil menggaet sekitar 200 mitra.

Hingga saat ini total sudah ada 400 mitra yang bergabung. Lokasinya pun tersebar dari Sabang sampai Merauke. "Banyak yang tertarik karena proses pembuatannya (es krim) yag unik dan belum ada yang meniru," katanya pada KONTAN, Rabu (29/3).

Hulala Ice Cream Roll menawarkan sekitar 18 menu es krim. Yang terbaru adalah black sakura dan cheese ice cream. Harganya pun dibanderol bervariasi sesuai dengan lokasi. Untuk kota besar dihargai sekitar Rp 15.000 sampai Rp 30.000 per cup.

Cahyo mengklaim, inovasi menu selalu dilakukan. Minimal setiap enam bulan sekali selalu saja ada menu baru yang ditawarkan. Tujuannya, agar konsumen tidak bosan.

Dalam tawaran kemitraan ini, Hulala Ice Cream Roll menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket Single Pan dengan biaya awal sekitar Rp 25 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra terdiri dari satu unit booth, satu unit pan es krim, perlengkapan memasak, branding, bahan baku awal dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kedua, paket Double Pan dengan investasi Rp 40 juta. Fasilitas yang didapatkan sama dengan paket sebelumnya. Yang membedakan, paket ini menyediakan pan es krim sebanyak dua unit. Kebanyakan paket ini dipilih untuk dibuka di pusat perbelanjaan atau lokasi wisata.

Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal mitra sekitar tiga bulan. Dengan catatan setiap harinya mitra mampu menjual sekitar 80 cup es krim. Keuntungan bersihnya sekitar 40% dari omzet bulanan.

Agar target tercapai, mitra hars memilih lokasi strategis buat berjualan. Selain di pusat-pusat perbelanjaan bsia memilih lokasi di tempat-tempat keramaian lainnya, seperti kantin selah atau pemukiman padat penduduk.

Untuk mendukung usaha mitra, tim manajemen memberikan bantuan marketing dari media sosial untuk meningkatkan penjualan.

Cahyo optimistis, bisnisnya ini akan terus berkembang. Ia pun menargetkan jumlah mitra usahanya akan terus bertambah. Bagaimana, anda tertarik?

Reporter Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri

USAHA IKM

  1. Tax Amnesty berakhir, Pajak siapkan bidikan baru
  2. Mungkin S&P masih enggan beri investment grade RI
  3. Analis sarankan beli saham SOCI, ini alasannya
  4. Saat Megawati ingin pensiun
  5. Bursa AS sedikit berubah pasca revisi data GDP
  1. Pengamat: DP 0 persen, Jakarta bisa bangkrut
  2. Oknum UOB Kay Hian Securities perdaya investor
  3. Tak ada lagi tarif murah angkutan online
  4. Gali lobang tutup lobang ala Dream for Freedom
  5. Mempailitkan diri modus Rockit gasak dana bank (2)

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply