JAKARTA. Kebab merupakan kuliner khas Timur Tengah yang punya banyak penggemar di Tanah Air. Tak heran, usaha gerai makanan ala Timur Tengah ini terus berdatangan. Sebagian di antaranya juga menawarkan waralaba. Salah satu pemainnya adalah Muhammad Yanuar Pribadi yang mengusung brand Ooh My Kebab di Salatiga, Jawa Tengah.
Yanuar mendirikan usaha ini tahun 2010 dan resmi menawarkan kemitraan tahun 2015. Saat ini Ooh My Kebab memiliki dua mitra di Yogyakarta dan Boyolali. Bila tidak ada aral melintang, setelah Hari Raya Idul Fitri akan ada dua mitra baru yang membuka gerai di Klaten dan Sukoharjo.
Menyasar kelas menengah ke bawah, Ooh My Kebab membanderol harga produknya mulai Rp 11.000 sampai dengan Rp 18.000 per porsi. Menunya pun ada bermacam-macam mulai dari kebab original, kebab sosis, kebab pisang keju dan roti maryam.
Bila ingin bergabung, mitra harus menyiapkan modal awal sebesar Rp 30 juta. Mitra mendapat fasilitas satu unit gerobak, perlengkapan memasak, bahan baku awal untuk tiga hari, branding, training dan perlengkapan tambahan lainnya.
Selanjutnya mitra tinggal menyediakan lokasi dengan luas minimal 2×3 meter persegi plus satu orang karyawan. Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal mitra sekitar dua sampai 2,5 tahun dengan catatan target omzet setiap harinya minimal Rp 500.000 atau Rp 15 juta per bulan. Setelah dipotong biaya belanja bahan baku operasional, dan royalty fee 3%, porsi keuntungan bersih yang dapat dikantongi mitra sekitar 30% dari omzet.
Yanuar optimistis jumlah mitra usahanya akan terus bertambah. Menurutnya, bisnis ini masih menjanjikan karena diminati banyak orang. "Kebab masih akan moncer kedepannya karena makanan ini dapat dikreasikan dengan berbagai macam isian, dengan begitu konsumen tidak akan cepat bosan," katanya.
Menggigit gurih peluang bisnis kebab
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggigit gurih peluang bisnis kebab Minggu, 16 April 2017 / 16:49 WIB
JAKARTA. Kebab merupakan kuliner khas Timur Tengah yang punya banyak penggemar di Tanah Air. Tak heran, usaha gerai makanan ala Timur Tengah ini terus berdatangan. Sebagian di antaranya juga menawarkan waralaba. Salah satu pemainnya adalah Muhammad Yanuar Pribadi yang mengusung brand Ooh My Kebab di Salatiga, Jawa Tengah.
Yanuar mendirikan usaha ini tahun 2010 dan resmi menawarkan kemitraan tahun 2015. Saat ini Ooh My Kebab memiliki dua mitra di Yogyakarta dan Boyolali. Bila tidak ada aral melintang, setelah Hari Raya Idul Fitri akan ada dua mitra baru yang membuka gerai di Klaten dan Sukoharjo.
Menyasar kelas menengah ke bawah, Ooh My Kebab membanderol harga produknya mulai Rp 11.000 sampai dengan Rp 18.000 per porsi. Menunya pun ada bermacam-macam mulai dari kebab original, kebab sosis, kebab pisang keju dan roti maryam.
Bila ingin bergabung, mitra harus menyiapkan modal awal sebesar Rp 30 juta. Mitra mendapat fasilitas satu unit gerobak, perlengkapan memasak, bahan baku awal untuk tiga hari, branding, training dan perlengkapan tambahan lainnya.
Selanjutnya mitra tinggal menyediakan lokasi dengan luas minimal 2×3 meter persegi plus satu orang karyawan. Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal mitra sekitar dua sampai 2,5 tahun dengan catatan target omzet setiap harinya minimal Rp 500.000 atau Rp 15 juta per bulan. Setelah dipotong biaya belanja bahan baku operasional, dan royalty fee 3%, porsi keuntungan bersih yang dapat dikantongi mitra sekitar 30% dari omzet.
Yanuar optimistis jumlah mitra usahanya akan terus bertambah. Menurutnya, bisnis ini masih menjanjikan karena diminati banyak orang. "Kebab masih akan moncer kedepannya karena makanan ini dapat dikreasikan dengan berbagai macam isian, dengan begitu konsumen tidak akan cepat bosan," katanya.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x