Kuliner asing semakin banyak bersliweran. Salah satu yang kian populer adalah makanan khas Jepang, sushi. Hal ini terbukti dengan banyaknya gerai makanan Jepang yang menjadikan sushi sebagai menu utama dan dapat dikonsumsi semua kalangan.
Salah pemain baru adalah Indra Wahyudin yang mendirikan gerainya di Bekasi pada Oktober 2015. Awal bulan depan, dia resmi membuka kemitraan. Sampai saat ini, baru ada satu gerai milik pusat.
Paket kemitraan ini senilai Rp 3 juta. Mitra akan mendapat bahan baku sushi 100 roll, freezer, mika, sumpit dan pelatihan usaha. "Bila calon mitra sudah punya frezeer, cukup membeli produk sushi goreng minimal 100 roll," ujar Indra.
Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup selama menggunakan merek usaha Sushi Goreng. Tak ada biaya royalti ataupun franchise fee. Namun, sistem pembelian tidak berupa bahan baku, melainkan bahan jadi berupa sushi beku. Mitra pun bisa menjual ke konsumen dalam kondisi beku maupun sudah di goreng.
Sushi Goreng menyajikan sushi goreng isi ayam, tuna, dan salmon dengan varian rasa pedas dan tidak pedas. Harga yang dibanderol untuk sushi goreng yaitu Rp 17.000 per porsi. Menurut Indra kelebihan Sushi Goreng terletak pada cita rasa yang sesuai lidah konsumen.
Dia mengatakan, target penjualan perdana tiga hari pertama sebanyak 2.000 porsi atau sekitar 3.000 roll per bulan. Dengan begitu, omzet yang diperoleh capai Rp 34 juta per tiga hari hingga Rp 45 juta per bulan. Setelah dikurangi pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat keuntungan bersih 50% dari omzet per bulan. Dari situ balik modal sekitar sebulan.
Indra menuturkan bahwa mitra melakukan usaha di rumah. "Usaha ini cocok bagii pekerja, mahasiswa dan ibu rumah tangga yang ingin punya usaha di rumahnya tanpa harus keluar rumah," ungkapnya.
Indra pun memberi jaminan yaitu garansi produk bisa diretur bila dalam satu bulan tidak habis. Produk sushi yang tidak laku dalam waktu satu bulan, sisa produk bisa dikembalikan berupa uang.
Hingga akhir tahun 2017, Indra targetkan menggandeng 200 mitra baru.
Menggulung rezeki bisnis Sushi Goreng
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggulung rezeki bisnis Sushi Goreng Rabu, 19 Juli 2017 / 16:10 WIB
Kuliner asing semakin banyak bersliweran. Salah satu yang kian populer adalah makanan khas Jepang, sushi. Hal ini terbukti dengan banyaknya gerai makanan Jepang yang menjadikan sushi sebagai menu utama dan dapat dikonsumsi semua kalangan.
Salah pemain baru adalah Indra Wahyudin yang mendirikan gerainya di Bekasi pada Oktober 2015. Awal bulan depan, dia resmi membuka kemitraan. Sampai saat ini, baru ada satu gerai milik pusat.
Paket kemitraan ini senilai Rp 3 juta. Mitra akan mendapat bahan baku sushi 100 roll, freezer, mika, sumpit dan pelatihan usaha. "Bila calon mitra sudah punya frezeer, cukup membeli produk sushi goreng minimal 100 roll," ujar Indra.
Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup selama menggunakan merek usaha Sushi Goreng. Tak ada biaya royalti ataupun franchise fee. Namun, sistem pembelian tidak berupa bahan baku, melainkan bahan jadi berupa sushi beku. Mitra pun bisa menjual ke konsumen dalam kondisi beku maupun sudah di goreng.
Sushi Goreng menyajikan sushi goreng isi ayam, tuna, dan salmon dengan varian rasa pedas dan tidak pedas. Harga yang dibanderol untuk sushi goreng yaitu Rp 17.000 per porsi. Menurut Indra kelebihan Sushi Goreng terletak pada cita rasa yang sesuai lidah konsumen.
Dia mengatakan, target penjualan perdana tiga hari pertama sebanyak 2.000 porsi atau sekitar 3.000 roll per bulan. Dengan begitu, omzet yang diperoleh capai Rp 34 juta per tiga hari hingga Rp 45 juta per bulan. Setelah dikurangi pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat keuntungan bersih 50% dari omzet per bulan. Dari situ balik modal sekitar sebulan.
Indra menuturkan bahwa mitra melakukan usaha di rumah. "Usaha ini cocok bagii pekerja, mahasiswa dan ibu rumah tangga yang ingin punya usaha di rumahnya tanpa harus keluar rumah," ungkapnya.
Indra pun memberi jaminan yaitu garansi produk bisa diretur bila dalam satu bulan tidak habis. Produk sushi yang tidak laku dalam waktu satu bulan, sisa produk bisa dikembalikan berupa uang.
Hingga akhir tahun 2017, Indra targetkan menggandeng 200 mitra baru.
Reporter Jane Aprilyani Editor Johana K.
0
Feedback ↑ x Feedback ↓ x