Mengunduh rezeki cantik dari buket bunga imitasi

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mengunduh rezeki cantik dari buket bunga imitasi Jumat, 15 September 2017 / 13:05 WIB Mengunduh rezeki cantik dari buket bunga imitasi

KONTAN.CO.ID – Katakanlah dengan bunga. Ungkapan lawas itu masih berlaku hingga kini untuk memberi ucapan kepada orang yang disayang.

Namun sekarang, katakanlah dengan bunga tidak cuma sebatas berbentuk karangan bunga hidup saja, atau bisa juga setangkai bunga utuh seperti bunga mawar. Sebab, saat ini mulai tren ungkapan perasan atau ucapan bisa dinyatakan dengan produk bunga palsu alias imitasi. Mengikuti tren di masyarakat yang lagi berkembang.

Salah satunya adalah buket bunga yang terbuat dari flanel, kain yang terbuat dari wol tanpa tenun dan kertas. Alasannya tergolong simpel saja, bunga palsu tersebut lebih tahan lama dan awet ketimbang bunga hidup yang cuma bisa bertahan dalam hitungan hari saja. Selain itu, tak kalah cantik dengan yang asli.

Agustin Ika Pratiwi pemilik Triaka Project, salah usaha pengrajin bunga imitasi, mengaku rangkaian bunga berbahan flanel dan kertas ini memang sedang naik daun. Kebanyakan rangkaian bunga tersebut digunakan untuk hadiah wisuda. "Saya rasa, tren bunga ini akan lama dan prospek usahanya bagus karena setiap tahun ada anak wisuda," katanya kepada KONTAN, Sabtu (12/8).

Ini dibuktikan dari hasil usaha Agustin. Dalam sebulan, ia bisa mendapatkan lebih dari 20 permintaan buket bunga. Tidak hanya melayani di wilayah Yogyakarta saja, yang menjadi basis usahanya, ia juga banyak mengirim hasil karyanya ke wilayah Jakarta, Bekasi, dan kota lainnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Namun, ia tidak menerima semua produk buket bunga. Sebab ia cuma melayani pesanan untuk buket atau rangkaian bunga di atas 50 tangkai saja. Adapun waktu pengerjaan membuat buket bunga tersebut adalah sekitar satu sampai dua hari.

Agustin sendiri mematok buket bunga buatannya dengan harga Rp 8.000 per tangkai. Adapun untuk buket bunga sampai 143 tangkai ia banderol Rp 300.000. Dalam sebulan, omzet yang bisa ia dapatkan bisa mencapai jutaan rupiah.

Sejatinya, Agustin memulai usaha ini sekitar dua tahun yang lalu secara otodidak di kota pelajar. Ia tertarik terjun di bisnis tersebut lantaran tertarik melihat orang lain yang merangkai bunga flanel di pasar. Dari situlah ia mulai mengasah ketrampilan hingga kini.

Sedangkan pemain lain, Sevika Ranita Dewi asal Semarang, menyasar pasar kawula muda dan keluarga yang kerap memberi bunga imitasi saat perayaan ulang tahun atau acara yang lain. Ia membanderol buket hasil karyanya mulai dari Rp 35.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung dari model dan jumlah bunga yang diminta konsumen.

Dalam sebulan, Sevika Ranita Dewi bisa meraup omzet yang cukup lumayan, yaitu antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Selain membuat buket, ia juga menerima pembuatan dekotarsi bunga kertas. Saran Sevika, bunga imitasi ini juga kudu dijaga supaya tidak cepat rusak.

Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Mia Chiara, Tri Sulistiowati Editor Johana K.

0

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=Z76KqbJTbOs]

  1. Barang koruptor di expo lelang terbesar Indonesia
  2. KPKNL lelang barang sitaan koruptor, siapa minat?
  3. Unilever akan melepas merek Blue Band?
  4. Mirae: Hati-hati aksi bottom fishing
  5. LPDP targetkan 5.000 penerima beasiswa baru 2018
  1. Negara tak ganti kerugian nasabah First Travel
  2. DPR soroti langkah Menteri KLH soal reklamasi
  3. Kata Apindo soal pencabutan moratorium reklamasi
  4. Ini empat modus baru investasi bodong temuan OJK
  5. Pesan Kemenko PMK untuk Ekspedisi NKRI 2017

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply