JAKARTA. Peluang bisnis minuman di tanah air memang tidak pernah menyusut. Berbagai jenis bisnis mimunan terus bermunculan. Meski begitu, lini minuman bubble cukup kesohor di tanah air. Hampir semua kalangan masyarakat menyukai minuman bubble. Varian minuman yang banyak dan harga jual yang terjangkau jadi alasan usaha ini masih memikat konsumen.
Peluang ini jadi alasan Yanuar Surya Waskita dan Feni Nur Qolifah mendirikan gerai Viral Bubble Drink. Usaha ini berdiri sejak 20 Maret 2017. Setelah sebulan menjalankan usaha, Yanuar pun menawarkan kemitraan. Kini, sudah ada dua mitra yang bergabung dengan Viral Bubble Drink yaitu di Blora dan Semarang.
Tertarik bermitra Viral Bubble Drink? Yanuar menyiapkan dua paket kemitraan. Pertama, paket senilai Rp 2,2 juta, mitra akan mendapat booth, bahan baku delapan varian minuman, serta pelatihan karyawan. Kedua, paket senilai Rp 3,5 juta. Mitra mendapat booth, blender, bahan baku delapan varian minuman, peralatan usaha lain dan pelatihan karyawan.
Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup, selama mitra menggunakan merek Viral Bubble Drink. Dan mitra wajib memasok bahan baku ke pusat. Pusat tidak mengutip biaya royalti ataupun franchise fee ke mitra.
Viral Bubble Drink menyediakan 30 varian minuman seperti choco caramel, bubble gum, black oreo, durian, avocado, strawberry, cappucino, dan taro. Harga yang dibanderol Rp 5.000 per cup. "Harga terjangkau dan varian rasa yang diproduksi pusat tentu berbeda dengan kompetitor," ujar Yanuar.
Mitra ditargetkan menjual 20 cup minuman per hari. Dengan begitu, omzet yang diperoleh mencapai sekitar Rp 100.000 per hari atau sekitar Rp 3 juta sampai Rp 3,6 juta per bulan.
Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji karyawan dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih sekitar 33% dari omzet per bulan. Dari situ balik modal mitra selama tiga sampai empat bulan.
Untuk mencapai target omzet dan balik modal, Yanuar menyarankan mitra untuk memilih area usaha dekat kampus, sekolah anak ataupun alun-alun yang dekat keramaian. Kebutuhan luas ruangan minimal 2 meter x 2 meter. Mitra sebaiknya juga merekrut satu karyawan. Tahun 2017, Yanuar berharap bisa menggaet lebih banyak mitra.
Meniup gelembung peluang minuman bubble
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Meniup gelembung peluang minuman bubble Selasa, 04 Juli 2017 / 17:18 WIB
JAKARTA. Peluang bisnis minuman di tanah air memang tidak pernah menyusut. Berbagai jenis bisnis mimunan terus bermunculan. Meski begitu, lini minuman bubble cukup kesohor di tanah air. Hampir semua kalangan masyarakat menyukai minuman bubble. Varian minuman yang banyak dan harga jual yang terjangkau jadi alasan usaha ini masih memikat konsumen.
Peluang ini jadi alasan Yanuar Surya Waskita dan Feni Nur Qolifah mendirikan gerai Viral Bubble Drink. Usaha ini berdiri sejak 20 Maret 2017. Setelah sebulan menjalankan usaha, Yanuar pun menawarkan kemitraan. Kini, sudah ada dua mitra yang bergabung dengan Viral Bubble Drink yaitu di Blora dan Semarang.
Tertarik bermitra Viral Bubble Drink? Yanuar menyiapkan dua paket kemitraan. Pertama, paket senilai Rp 2,2 juta, mitra akan mendapat booth, bahan baku delapan varian minuman, serta pelatihan karyawan. Kedua, paket senilai Rp 3,5 juta. Mitra mendapat booth, blender, bahan baku delapan varian minuman, peralatan usaha lain dan pelatihan karyawan.
Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup, selama mitra menggunakan merek Viral Bubble Drink. Dan mitra wajib memasok bahan baku ke pusat. Pusat tidak mengutip biaya royalti ataupun franchise fee ke mitra.
Viral Bubble Drink menyediakan 30 varian minuman seperti choco caramel, bubble gum, black oreo, durian, avocado, strawberry, cappucino, dan taro. Harga yang dibanderol Rp 5.000 per cup. "Harga terjangkau dan varian rasa yang diproduksi pusat tentu berbeda dengan kompetitor," ujar Yanuar.
Mitra ditargetkan menjual 20 cup minuman per hari. Dengan begitu, omzet yang diperoleh mencapai sekitar Rp 100.000 per hari atau sekitar Rp 3 juta sampai Rp 3,6 juta per bulan.
Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji karyawan dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih sekitar 33% dari omzet per bulan. Dari situ balik modal mitra selama tiga sampai empat bulan.
Untuk mencapai target omzet dan balik modal, Yanuar menyarankan mitra untuk memilih area usaha dekat kampus, sekolah anak ataupun alun-alun yang dekat keramaian. Kebutuhan luas ruangan minimal 2 meter x 2 meter. Mitra sebaiknya juga merekrut satu karyawan. Tahun 2017, Yanuar berharap bisa menggaet lebih banyak mitra.
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x