Menyeduh wangi laba gerai Koffie Lucky

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menyeduh wangi laba gerai Koffie Lucky Jumat, 09 Juni 2017 / 14:03 WIB Menyeduh wangi laba gerai Koffie Lucky

JAKARTA. Berkunjung ke kedai kopi tidak hanya untuk menyeruput minuman kental berwarna hitam ini. Kini, menghampiri kedai kopi menjadi bagian dari gaya hidup. Hampir setiap hari, ada saja orang yang meluangkan waktu untuk menikmati kopi sambil bercengkrama dengan keluarga, sahabat ataupun rekan kerja.

Tak heran, kondisi ini tampak menggiurkan bagi pebisnis kuliner. Salah satunya, Nosa Pratama yang mendirikan Koffie Lucky (Kofluck) di Bandung pada 2015 lalu. Setahun kemudian, Nosa pun menawarkan kemitraan. Kini, baru ada satu mitra di Tanjung Balai dan dua gerai pusat di Batam dan Bandung.

Untuk bergabung menjadi mitra, Nosa mengemas paket senilai Rp 150 juta. Mitra akan mendapat peralatan usaha, kitchen set dan bar set, mesin kopi, produk kopi seperti bubuk taro, kopi, bubuk greentea, bubuk coklat, bubuk red velvet dan menu minuman lain. Disamping itu, mitra juga mendapat SOP, software, dan pelatihan karyawan.

Kerjasama kemitraan berlangsung selama empat tahun. Setelah itu, mitra yang ingin memperpanjang kemitraan cukup membayar Rp 100 juta sebagai biaya royalti untuk kerjasama tiga tahun selanjutnya. Mitra juga wajib memasok bahan baku kopi dan minuman lain ke pusat. “Ada tim quality control yang mengawasi agar produk minuman sama dengan pusat,” ujarnya.

Nosa mengklaim, kualitas kopi Kofluck berbeda karena proses penyajian terjaga mulai dari biji kopi yang berasal dari Ciwidey, Jawa Barat serta aneka camilan yang disukai konsumen. “Kofluck juga sudah memasok biji kopi hingga ke Asia Tenggara,” kata Nosa. .

Harus punya keunikan

Kofluck menyajikan aneka minuman seperti tubruk, kalita, espresso, cafe latte, crème brulle, predo, cappucino, machiato, americano, affogato, red velvet, taro latte, mojito, oreo blend, smooyhies manggo, hingga aneka makanan yaitu nasi orak arik, nasi goreng, mi goreng telor, cireng, nasi spicy wing, dan lainnya. Harga minuman mulai Rp 5.000- Rp 25.000 per gelas dan aneka makanan Rp 10.000-Rp 50.000 per porsi.

Mitra ditargetkan untuk menjual 50-100 cup minuman atau sekitar 1 kilogram kopi. Dengan begitu omzet mitra bisa mencapai Rp 67 juta per bulan. Dengan laba bersih berkisar 67%, maka balik modal diperkirakan satu tahun. Supaya mencapai target, Nosa menyarankan memilih lokasi dekat keramaian ataupun ruko.

Levita Supit, Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) berpendapat, kedai kopi saat ini tak hanya menjadi tempat menjual kopi, tapi juga lokasi meeting dan ngobrol. "Karena menjadi gaya hidup itulah, bisnis ini berkembang dan pasarnya tetap ada," ujarnya.

Ia pun menyarankan kedai kopi baru yang tawarkan kemitraan harus menyajikan menu dan konsep yang unik. "Bisa dari rasa kopi yang disajikan baritas, pelayanan, inovasi penyajian, tempat yang nyaman serta harga jual kopi yang bersaing," ujarnya.

Pelaku usaha ataupun mitra harus mampu menunjukkan usaha yang baru dirintis memiliki daya tarik yang spesial. Dan membuat konsumen pun rela mengunjungi kedai kopi. Pelaku usaha juga harus menetapkan segmen konsumen yang disasar dan menjaga SOP dari pusat.

Koffie Lucky Jl. Ambon No. 21, Citarum Bandung Wetan HP. 081224770890

Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri

USAHA IKM

  1. Inilah enam anggota DK OJK 2017-2022 terpilih
  2. Resmi dijual, inilah nasib akhir Yahoo
  3. Sah, Wimboh Santoso jadi Ketua DK OJK
  4. Jumlah investor pasar modal tembus 1 juta
  5. Harga batubara terbang tinggi
  1. Saldo Rp 200 juta wajib dilaporkan secara otomatis
  2. Direvisi, saldo minimal wajib lapor jadi Rp 1 M
  3. Janji Nurhaida jika terpilih kembali jadi DK OJK
  4. Bankir antisipasi wajib lapor simpanan Rp 200 juta
  5. Analis: Beli saham IPO Integra Indocabinet

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply