Menyibak fulus kilauan riasan di ruang temaram

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA, INDUSTRI KREATIF Menyibak fulus kilauan riasan di ruang temaram Jumat, 10 November 2017 / 12:10 WIB Menyibak fulus kilauan riasan di ruang temaram

KONTAN.CO.ID – Kini make up tak selalu identik dengan penampilan yang cantik. Namun, tata rias pun banyak digunakan untuk menimbulkan efek unik. Salah satu yang banyak diminati adalah make up glow in UV light. Efek wajah tampak menyala saat gelap, sedang digandrungi, terutama para entertainer untuk menunjang penampilannya diatas panggung.

Anis Nufus, pemilik Nufus Art asal Jakarta mengatakan, banyak pesohor negeri yang menggunakannya, seperti Denada dan DJ Wilde. Lainnya adalah pengunjung kafe, talent, dan perorangan. Selain untuk pertunjukan, make up ini biasa digunakan dalam acara peluncuran produk baru, gathering, halloween party dan lainnya.

Dalam sebulan, Anis bisa mendapatkan sekitar empat kali order make up. Tarifnya, di patok mulai dari Rp 700.000 per orang. Sayangnya, dia enggan menjelaskan porsi keuntungan bersih yang dikantonginya.

Menghias wajah hingga tampak menyala ini rupanya tidak membutuhkan waktu lama. Karena hanya dalam waktu 10 menit make up wajah sudah rampung. Namun, bila menginginkan make up penuh memerlukan waktu sekitar 20 menit.

Sebelumnya, tata rias ini sudah lebih dulu populer di luar negeri. "Saya browsing untuk mengembangkan ketrampilan. Ternyata diluar negeri berkembang face painting yang bisa menyala," terang Anis.

Untuk menghasilkan riasan yang sempurna, Anis mendatangkan langsung kosmetik yang digunakan dari luar negeri. Biasanya dia membelinya melalui media online.

Sekedar info, kosmetik yang digunakan untuk make up ini terbilang aman untuk kulit wajah dan dapat hilang menggunakan air sabun.

Ratri, make up artist asal Surabaya mengaku belajar secara otodidak teknik tata rias ini. Awalnya, dia adalah face painter artist. Lantaran dianggap mahir, dia pun diminta temannya untuk membuat make up dengan konsep glowing in the dark untuk kebutuhan video teaser.

Gayung bersambut, hasil riasannya ternyata menyedot banyak perhatian, sehingga jasanya mulai banyak dicari. Kebanyakan konsumennya adalah mahasiswa yang ingin merayakan event tertentu dan kebutuhan konseptual foto dan videografi.

Untuk sekali merias, dia memasang tarif mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 500.000 sesuai dengan tingkat kerumitan dan luasan. Biasanya, pelanggan tidak hanya wajah saja yang dibuat tampak terang tapi juga sebagin anggota badan.

"Untuk peminatnya saat ini masih terbatas," katanya. Sayangnya, dia enggan menyebutkan total omzet yang didapatkannya.

Untuk merias satu orang, dia membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Tapi, bila diminta membuat tambahan hingga satu badan penuh prosesnya dapat memakan waktu hingga tiga jam.

Untuk kosmetiknya, dia mengaku menggunakan produk import yang banyak dijual di toko lokal.

Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.

BISNIS FESYEN

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=PtTeSZOBw_E]

  1. Paradise Papers: Menguak hutan gundul di Indonesia
  2. Lika-liku raja tandon air di tanah air
  3. Inilah 10 anak BUMN yang siap IPO di 2018
  4. Kesal, Taufik minta Anies pecat Kadis Damkar
  5. Pemerintah akui perlambatan daya beli
  1. Well Harvest ekspor 1,1 juta ton alumina
  2. Prabowo dan dua tokoh disebut dalam Paradise Paper
  3. http://industri.kontan.co.id/news/investor-malaysia-cari-rekanan-bisnis-di-indonesia-1
  4. KSPI: Anies-Sandi ingkari kontrak politik
  5. Nasabah Reliance menunggak Rp 464,3 miliar

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply