Menyorot terang laba gerai Martabak Golden

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menyorot terang laba gerai Martabak Golden Selasa, 02 Mei 2017 / 14:12 WIB

JAKARTA. Pamor martabak memang tak pernah pudar. Seakan tak pernah bosan, penggemar martabak setia memesan kue ini sebagai camilan saat waktu senggang. Tak hanya loyal pada satu merek, mereka seringkali juga menjajal sajian dari gerai lainnya. Tak heran, pemain martabak pun terus bermunculan.

Salah satunya Riza Lazuardi yang membesut Golden Martabak di Ciputat. Dalam waktu setahun, Riza pun berhasil membuka tiga cabang gerai martabaknya. Bahkan, bila tidak ada halangan, dia akan menambah dua gerai lagi. Semuanya di seputar ibukota.

Ingin usahanya bisa berkembang cepat, Riza menawarkan kemitraan. Kini, sudah ada lima cabang mitra yang tersebar di Jakarta.

Seperti kedai martabak lainnya, Martabak Golden punya banyak variasi. Totalnya ada 25 topping, seperti cream cheese, tiramisu dan green tea oreo. Sedangkan, rotinya tersedia dalam empat pilihan yaitu original, red velvet, black sweet, dan green tea.

Martabak manis ini dijual mulai Rp 45.000-Rp 100.000 per loyang. Riza mengaku lebih banyak melayani pembelian lewat aplikasi online. "Sekitar 80% konsumen, pesan melalui aplikasi yang disediakan ojek online itu," katanya.

Riza menambahkan kelebihan produknya berada pada rasa roti yang lembut dan tahan selama tiga hari. Tidak hanya itu, proses pembuatannya pun tidak menggunakan bahan pengawet dan higienis.

Skema bagi hasil

Martabak Golden menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket senilai Rp 75 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah semua perlengkapan memasak, bahan baku, branding, training, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kedua, paket Rp 95 juta, Fasilitasnya sama seperti paket sebelumnya. Hanya akan ada tambahan layanan renovasi untuk gerai mitra. Yang perlu dicatat, mitra harus menyiapkan lokasi minimal 3×4 m2 plus dua orang karyawan.

Tidak ingin melihat usaha mitra buka tutup, Riza memilih menggunakan sistem full operation dari pusat. Lalu, ia menerapkan konsep bagi hasil 50% bagi mitra dan 50% untuk manajemen dari profit tiap bulannya. Otomatis, mitra tak perlu lagi repot menjalankan usaha, tinggal menerima laporan keuangan setiap bulan.

Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal sekitar 18 bulan. Asal setiap gerai mampu memenuhi target omzet rata-rata Rp 1 juta tiap hari. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi profit yang dikantongi sekitar 50% dari omzet.

Pengamat Usaha Djoko Kurniawan menilai target omzet yang ditetapkan oleh manajemen sangat realistis dan mudah dicapai selama lokasi strategis.

Karena persaingan dibisnis ini sudah sangat ketat, disarankan pemilik usaha melakukan inovasi tidak hanya pada varian rasa tapi lebih pada pengalaman makan seperti tatacara makan, penyajian, kemasam, dan lainnya.

Mitra juga diuntungkan karena skema full operation mengharuskan manajemen harus membuat training center dan melatih karyawan dari awal sampai mahir. Tujuannya, agar kualitas servis tidak berubah bila karyawan lama keluar.

Martabak Golden Jl. Purnawarman No. 5 Pisangan, Ciputat Tangerang Selatan, Banten HP. 081298080659

Reporter Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri

USAHA IKM

  1. Raja baru Thailand perkuat kontrolnya atas negara
  2. Buruh bakar karangan bunga untuk Ahok-Djarot
  3. Makanan sehat ini ternyata tidak sehat lho
  4. KPK jebloskan legislator Miryam ke penjara
  5. Sentimen global dan inflasi setir arah IHSG besok
  1. Diminta lanjutkan reklamasi, ini kata Sandiaga
  2. Tarif internet Telkomsel dan operator lain mahal?
  3. Simulasi cicilan per bulan DP 0% dari KPR syariah
  4. Situs Telkomsel diretas, keluhannya internet mahal
  5. Kekalahan Ahok-Djarot jadi berkah pedagang bunga

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply