Merangkai laba lewat ornamen cake (1)

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Merangkai laba lewat ornamen cake (1) Selasa, 01 Agustus 2017 / 20:30 WIB Merangkai laba lewat ornamen cake (1)

Menyuguhkan yang terbaik di hari spesial menjadi kebiasaan yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia. Berbagai perlengkapan dipersiapkan untuk memeriahkan momen berharga, seperti ulang tahun, anniversary, dan peringatan lainnya. Sontak, hal ini juga menjadi peluang usaha baru.

Cake misalnya. Dalam berbagai kesempatan, sajian ini hampir tak pernah terlewatkan. Kini, nyatanya tak hanya pedagang cake yang diuntungkan. Hiasan cake atau populer dengan sebutan cake topper pun menjadi ladang bisnis yang tak kalah menggiurkan.

Seperti yang dilakoni oleh Felicitas Fanny Gunawan. Wanita yang biasa dipanggil Fanny ini memulai bisnis cake topper sejak 2015 silam. Dia terinspirasi bisnis ini setelah melihat tren cake topper di luar negeri. “Di luar negeri cake topper ini sudah lama dipakai, cuma di Indonesia saya lihat jarang yang main ini,” tutur Fanny.

Lewat media sosial dan beberapa online marketplace, Fanny memasarkan beragam bentuk dan ukuran cake topper. Mulai dari sekedar tulisan “Happy Birthday”, angka, hingga merek usaha dan nama. “Bisa custom, ada stok juga. Ukurannya hanya , medium dan large,” jelas Fanny.

Cake topper atau hiasan kue ini dibutuhkan bagi mereka yang sedang menggelar acara. Menurut Fanny, selain perorangan, ia juga pernah melayani pesanan dari perusahaan maupun institusi lain. “Toko kue juga banyak yang pesan,” jelas Fanny.

Satu cake topper, Fanny jual dengan rentang harga Rp 70.000-Rp 120.000. Perbedaan harga ini bergantung ukuran dan bahan dari cake topper itu sendiri. Fanny bilang, dalam sebulan ia bisa merup omzet hingga Rp 10 juta dari bisnis ini.

Hal yang sama juga dialami Carissa Crysilla Kurniawan. Sejak tahun 2016 lalu, ia mulai membuat dan memasarkan cake topper lewat internet. Usaha ini dibangun bersama rekannya Johannes Sukarja. “Awalnya lihat dari yang suka bikin kue di luar negeri, terus dicoba sendiri mumpung saya punya mesinnya,” ujar Carissa.

Lebih banyak melayani pembelian dengan desain customized , Carissa bisa menjual cake topper tanpa warna dengan harga mulai berkisar Rp 20.000-Rp 80.000. Setiap penambahan warna dikenakan biaya tambahan mulai dari Rp 5.000 per warna. Penambahan biaya ini tergantung jumlah dan jenis warna yang diinginkan.

Selain melayani pemesanan langsung dari konsumen, Carissa juga sering mendapat pesanan dari toko kue. Sedangkan untuk konsumen berupa instansi, biasanya Carissa menerima order dari baker. “Ada yang grosiran, tapi rata-rata custom sesuai nama klien,” uajr Carissa.

Dipasarkan online, Carissa sudah pernah mengirim barang dagangannya hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Tidak bisa menyebutkan omzet, Carissa bilang dia bisa menjual 300-500 buah cake topper setiap bulannya.

(Bersambung)

Reporter Nisa Dwiresya Putri Editor Johana K.

0

Saksikan video "Mengapa Harus Investasi?":

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=TDRHQ2B_E0I]

  1. EXCL ditawarkan kepada Grup Djarum?
  2. Geram, AS bekukan aset Presiden Venezuela
  3. PLN paksa IPP tanda tangan PPA
  4. CPO akhirnya rebound setelah rontok enam bulan
  5. 5.528 Wajib Pajak nakal tak dikenai denda
  1. Benarkan daya beli menurun? ini pendapat Renald
  2. Ini penjelasan lengkap Rhenald soal daya beli lesu
  3. Korut ancam serang jantung utama AS tanpa ampun
  4. Tim Anies-Sandi bahas reklamasi dengan Bappenas
  5. Gejala anomali ekonomi Indonesia

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply