Networking jadi keunggulan co-workinng (2)

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Networking jadi keunggulan co-workinng (2) Selasa, 16 Mei 2017 / 16:46 WIB Networking jadi keunggulan co-workinng (2)

JAKARTA. Bisnis co-working space (ruang kantor bersama) terus bermunculan seiring maraknya perusahaan rintisan (startup) beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan rintisan ini membutuhkan tempat untuk bertemu klien ataupun aktivitas kerja.

Demi memenuhi kebutuhan tersebut, para penyedia co-working space berlomba memberikan pelayanan dengan fasilitas lengkap.

Vanessa Hedriadi, Co Founder Rework mengatakan, bisnis co-working space mempunyai potensi besar untuk terus bertumbuh seiring munculnya perubahan gaya kerja kaum milenial.

Namun, demi menarik minat pengguna tetap perlu pelayanan dengan fasilitas lengkap. Terlebih sekarang penyedia jasa co-working space semakin banyak.

Untuk menarik minat pengguna, banyak penyedia co-working space kini menyediakan fasilitas pendukung untuk melayani kebutuhan klien. Seperti dilakukan Biline Space yang bekerjasama dengan Cross Fit menyediakan jasa fitnes untuk member mingguan atapun bulanan. “Member bisa free trial di Cross Fit,” kata Retno Adhiati, Marketing Biline Space.

Selain itu, klien juga bisa menikmati fasilitas salon dan belanja di butik yang sudah jadi rekanan Biline Space. Termasuk juga memberi ruangan khusus bagi komunitas untuk mengadakan acara, seperti entrepreneur, travelling atau lainnya.

Retno juga menjelaskan, nantinya tempat yang disediakan pun akan didesain sesuai keinginan komunitas.Menurut Retno, mengundang dan mengajak beberapa komunitas untuk mengadakan acara di Biline Space menjadi salah satu cara pemasaran yang ampuh untuk memperkenalkan co-working space-nya.

“Hampir kebanyakan nama Biline Space dikenal dari beberapa acara komunitas yang mencantumkan nama perusahaan di sosial media mereka,” imbuhnya.

Pengamat Start-up, Heru Sutadi mengatakan, bisnis co-working space memang mengikuti tren usaha rintisan atau startup, yang membutuhkan tempat kerja namun dengan biaya terjangkau. Selain itu, bisnis startup yang banyak digeluti kaum muda juga membutuhkan fasilitas kantor yang berbeda.

Heru menyarankan, para penyedia co-working space bisa menyediakan tempat yang multifungsi. Selain itu, perlu juga berklobarorasi dengan penyedia co-working space lainnya.

“Jadi member bisa pindah-pindah tempat kerjanya, dari gedung A ke gedung B misalnya, dimana lokasi berbeda, seperti ada di TB Simatupang, terus ada di Kuningan terus ada juga di Senayan,” beber Heru Sutadi.

Pemain lainnya, Benyamin Ruslan, Chief Entrepreneur Office ESTUBIZI mengakui, fokus antar pemain co-working lebih banyak berkolaborasi dibanding berkompetisi. “Antar owner co-working space saling berkolaborasi, nyawa bisnis co-working space adalah komunitas bukan berkompetisi,” katanya.

(Selesai)

Reporter Danielisa Putriadita, Jane Aprilyani, Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri

USAHA IKM

  1. Terpidana BLBI bebas bersyarat, ini respons KPK
  2. Menkominfo: WannaCry serang Samsat dan perusahaan
  3. Konstruksi bisnis PTPP semakin kokoh
  4. Porsi asing di SBSN diprediksi capai Rp 25 T
  5. Inafis sebut foto Firza Husein identik
  1. Advan G1 Sabet Predikat Produk Terlaris of The Week di Lazada dan Blibli.com
  2. Foto syukuran vonis Ahok, apa kata Prabowo?
  3. Suhu politik panas, WP menyesal repatriasi
  4. Siarkan iklan Perindo, TV milik MNC disemprit KPI
  5. Senin, polisi terbitkan surat penjemputan Rizieq

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply