Nongkrongin laba tempat nongkrong

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Nongkrongin laba tempat nongkrong Kamis, 16 November 2017 / 11:15 WIB Nongkrongin laba tempat nongkrong

KONTAN.CO.ID – Bisnis kafe atau tempat nongkrong ala anak muda makin menjamur. Hampir di setiap kota besar, dapat dijumpai kafe sejenis ini. Luasnya potensi bisnis ini mengundang banyak pemain ikut bertarung.

Salah satunya, Kenny Mitchell yang mendebut Waroeng Merapat di Yogyakarta. Meski baru dirintis pada Maret 2017 lalu, Oktober ini dia langsung menawarkan kemitraan. "Animo masyarakat luar biasa, jadi buat apa menunggu lama-lama untuk diwaralabakan," tuturnya.

Nilai investasi Waroeng Merapat sebesar Rp 75 juta. Dengan modal tersebut, mitra bisa bekerjasama selama tiga tahun. Selain itu, ada pelatihan karyawan, branding, desain lay out kafe, pendampingan dan lainnya. Namun, belum termasuk sewa tempat, pembelian peralatan usaha maupun bahan baku.

Waroeng Merapat mengadopsi konsep kafe kekinian dengan menu bervariasi, seperti Indomie modifikasi, roti panggang, susu segar, nasi goreng, rice bowl, pasta serta aneka camilan ringan.

Di Yogyakarta, harga jualnya mulai Rp 5.000–Rp 20.000 per porsi. "Harganya disesuaikan dengan daerahnya," ungkapnya.

Kenny menjelaskan, perkiraan omzet yang akan didapatkan gerai Waroeng Merapat yaitu Rp 3 juta–Rp 5 juta per hari. Jika dihitung per bulan, sekitar Rp 90 juta-Rp 150 juta. Prediksi mitra bisa mencapai balik modal (BEP) sekitar 10–12 bulan. Namun, pencapaian ini tergantung dari lokasi mitra.

Untuk lokasi usaha, Waroeng Merapat menetapkan luas minimum, yaitu antara 100–200 m2. "Bentuknya bisa tempat usaha satu lantai atau ruko," kata Kenny.

Dia mengutip royalti 5% dari omzet yang dibayarkan setelah tiga bulan kafe beroperasi. Selain itu, mitra juga wajib memasok bahan baku seperti bumbu jadi, bubuk minuman (powder) dan bahan yang tahan lama.

Meski baru saja Waroeng Merapat beroperasi dan menawarkan kemitraan, Kenny optimistis antusiasme masyarakat di kota lain, bisa sama luar biasanya dengan antusiasme di Jogja. "Menu yang kami jual disukai anak muda dan remaja, pasarnya luas dan pasti ada," tuturnya.

Konsultan Waralaba dari Ben WarG Consulting, Bije Widjajanto mengatakan, sekilas tawaran kemitraan Waroeng Merapat agak mengkhawatirkan. Pasalnya, kemitraan pada bisnis yang baru saja dibuka tentunya akan sangat beresiko. "Belum ketahuan apakah produk dan konsep bisnisnya bakal diterima pasar atau tidak dan bagaimana pergerakan bisnisnya, apakah bisa menguntungkan atau mengembalikan modal atau tidak?" jelas Bije.

Waroeng Merapat
Jl Patangpuluhan No 30
Yogyakarta
HP. 081280169216

Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.

WARALABA

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=f7snp7QHGlE]

  1. Umat Kristiani China diminta mengganti foto Yesus
  2. ESDM dan 13 PKP2B sepakat ubah kontrak
  3. MRT Singapura tabrakan, 25 orang terluka
  4. Komentar Jokowi saat Setnov menolak diperiksa KPK
  5. Kantongi ratusan juta dari jajanan jadul
  1. Golongan listrik 4.400 VA ke bawah akan dihapus
  2. Tarif tol ruas Cikupa-Merak naik per 21 November
  3. IHSG sudah ketinggian
  4. Terbukti monopoli di Medan, PGN didenda Rp 9,92 M
  5. Jasa Marga kebut pembangunan Tol Manado-Bitung

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply