Platform pembayarannya dengan label “putih”

PELUANG USAHA / START UP Platform pembayarannya dengan label “putih” Rabu, 25 Oktober 2017 / 10:00 WIB Platform pembayarannya dengan label “putih”

KONTAN.CO.ID – Sayap Omise semakin membentang. Perusahaan rintisan (startup) gerbang pembayaran (payment gateway) dan blockchain ini baru saja mengantongi pendanaan tambahan.

Kali ini, investor yang menggelontor uang adalah Krungsri Finnovate. Sayangnya, anak usaha Bank of Ayudhya sekaligus anggota Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) ini tidak mengungkap suntikan dana mereka ke Omise.

Yang jelas, “Kami berencana mengembangkan produk dan layanan digital kami, seperti KMA, Di-wallet, dan U-Choose, dengan bantuan Omise,” kata Sam Tanskul, Managing Director Krungsri Finnovate, seperti dikutip Tech in Asia.

KMA adalah aplikasi Krungsri Finnovate yang memungkinkan pengguna mengelola rekening tabungan, melakukan transfer, membayar tagihan, dan menggunakan produk lain perusahaan asal Thailand itu.

Di-wallet digunakan untuk pembayaran melalui kode QR, misalnya, di kantin buat membeli makanan dan minuman. Sedang U-Choose merupakan aplikasi manajer kartu kredit yang merangkum transaksi dan promosi terbaru.

Gerbang pembayaran Omise saat ini mendukung transaksi pembayaran kartu kredit dan debit, internet banking, juga Alipay. Ini mirip dengan pemain regional lainnya. Misalnya, 2C2P dari Singapura, lalu Midtrans, Doku, dan Xendit di Indonesia, atau pemain global, Stripe.

Salah satu kelebihan Omise, menurut Sam, adalah platform pembayarannya dengan label “putih”. Yang berarti, pengguna akhir tidak diarahkan ke halaman pihak ketiga saat melakukan pembayaran.

Klien startup yang bermarkas di Bangkok, Thailand, itu bermacam-macam, mulai yang baru memulai usaha, seperti perusahaan rintisan dan usaha kecil menengah (UKM), hingga perusahaan berskala besar.

McDonald’s di Thailand, salah satunya. Jaringan gerai makanan cepat saji asal Amerika Serikat ini menggunakan layanan Omise untuk pemesanan lewat situs mereka.

Sejatinya, Omise yang berdiri 2013 lalu memulai bisnisnya sebagai platform e-commerce. Tapi, Jun Hasegawa dan Ezra Don Harinsut, pendiri startup yang sudah mengantongi pendanaan sedikitnya US$ 45,4 juta belum termasuk dari Krungsri Finnovate, ketika itu merasa kesulitan mencari penyedia sistem pembayaran online.

Jadi, mereka memutuskan untuk membuat sistem sendiri. Sejak saat itu, Omise pun fokus pada pembangunan gerbang pembayaran.

Layanan baru

Nah, dengan memanfaatkan pijakan kuat Krungsri Finnovate di Thailand, serta kemampuan dan koneksi global MUFG di lebih dari 50 negara di seluruh dunia, Hasegawa mengatakan, sinergi ini merupakan langkah lain yang solid dalam perjalanan Omise untuk membangun landasan layanan pembayaran online. Sekaligus, mendukung basis mereka, tidak hanya di Thailand tapi juga di negara-negara lain di seluruh kawasan Asia Pasifik.

“Kecepatan inovasi di ruang teknologi finansial semakin meningkat. Kesepakatan ini sangat strategis bagi kami untuk berkolaborasi dengan lembaga keuangan, seperti Bank of Ayudhya dan MUFG, guna membangun infrastruktur dan peralatan yang akan membantu orang dan bisnis menjalani kehidupan finansial yang lebih baik,” ujar Hasegawa yang juga menjabat Chief Executive Officer (CEO) Omise, seperti dilansir Digital News Asia.

Keinginan Omise untuk merintis inovasi teknologi praktis mengarah pada pembentukan OmiseGO. Anak usaha Omise ini bertugas membangun jaringan OmiseGO, sebuah blockchain publik berbasis ethereum yang bertujuan untuk memungkinkan ekuitas layanan keuangan secara radikal.

Caranya, dengan melakukan desentralisasi transfer dan nilai tukar mata uang. “Saat kami memulai pekerjaan di lapangan dan terus membangun platform yang akan memfasilitasi masa depan pembayaran online dan nilai tukar mata uang lewat jaringan OmiseGO, kami sangat antusias untuk memanfaatkan sinergi dengan mitra kami untuk terus membangun platform,” terang Hasegawa.

Info saja, Omise mendulang pendanaan dari banyak investor. Sebut saja, SBI Investment, Sinar Mas Digital Ventures (Indonesia), Ascend Money (Thailand), serta Golden Gate Ventures (Singapura).

Dalam waktu dekat, Omise berencana mengeluarkan layanan pembayaran tagihan di Thailand. Dengan layanan ini, seorang pedagang bisa membuat sebuah barcode dan pelanggan menggunakannya untuk melakukan pembayaran di toko dengan uang tunai.

Sejauh ini, rencana Omise hadir di ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yakni Indonesia belum terwujud. Tapi, kata Hasegawa, rencana itu masih pada jalurnya. Omise juga ada di Singapura dan Jepang.

Reporter SS. Kurniawan Editor S.S. Kurniawan

0

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=GDUlEJF8ZHg]

  1. Apa arahan dari Prabowo pada Anies soal reklamasi?
  2. Detik-detik menjelang IHSG level 6.000
  3. Kerugian Garuda Indonesia naik lima kali lipat
  4. Littly aplikasi ubah uang receh jadi e-money
  5. Peringkat Muamalat terancam dipangkas
  1. ASPEK: Bohong, Jasa Marga tak akan PHK karyawan
  2. Puan: Rakyat Indonesia semakin sejahtera
  3. Pemerintah utamakan pengetatan alamiah
  4. Belnail Mart, pengembangan UMKM Freeport
  5. Skema kemitraan ritel temui jalan terjal

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply