Rasa gurih masih terasa di kebab

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Rasa gurih masih terasa di kebab Sabtu, 13 Januari 2018 / 16:30 WIB Rasa gurih masih terasa di kebab

KONTAN.CO.ID – Meski banyak gerai makanan tersebar dimana-mana, pamor kebab masih eksis hingga kini. Makanan khas Timur Tengah ini tetap ada penggemar yang sebagian besar dari kawula muda.

Tak heran bila bisnis gerai makanan kebab tetap tumbuh hingga kini. Maklum, makanan dengan isi daging kambing atau juga sapi ini tak kalah sedap dengan jenis makanan yang lain.

Selain itu, kunci bisnis ini masih tetap bertahan adalah para pengelola usaha kebab bisa berinovasi, terutama dari sisi produk dan mengelola manajemen usaha ini dengan baik.

Untuk lebih jelasnya, KONTAN akan mereview kembali kemitraan kebab yang pernah diulas satu tahun lalu.

Kebab Arofah

Salah satu pelaku usaha yang turut menjajal peluang bisnis kebab, adalah Motoharoh asal Bekasi Barat sejak 2006 dengan mengusung merek Kebab Arofah. Ia mulai menawarkan kemitraan usaha per tahun 2014.

Saat KONTAN mengulas usaha ini pada November 2016, Kebab Arofah sudah memiliki 150 gerai. Selang setahun kemudian, jumlah gerai sudah 200 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Malang, dan Purwakarta. Sedangkan gerai milik pusat cuma 10 saja.

Nah, dari total gerai tersebut, 90% masih aktif. Adapun 10 gerai yang tidak aktif terkendala tempat yang kurang strategis dan kekurangan karyawan. Melihat kondisi tersebut, Toha, begitu panggilan akbar dari Motoharoh, pasang target bisa menambah jumlah gerai lagi tahun depan. "Targetnya 100 gerai baru," katanya ke KONTAN.

Tahun lalu, Toha hanya menawarkan paket kemitraan senilai Rp 45 juta dan Rp 35 juta. Selain perlengkapan, mitra dapat booth berbentuk stainless di paket Rp 45 juta dan plat baja untuk paket Rp 35 juta.

Dalam sehari, paket kemitraan tersebut bisa menjual 40 porsi sehari dengan harga Rp 10.000 – Rp 16.000. Artinya dalam sebulan bisa meraup omzet Rp 12 juta. Bila target ini tercapai mitra bisa balik modal tujuh bulan.

Tahun ini, ada tambahan paket investasi sebesar Rp 75 juta yang berlokasi di pusat belanja. Mitra akan mendapat perlengkapan yang lebih komplit dari paket sebelumnya. Nah, khusus paket ini, bila mitra sanggup meraup omzet Rp 2 juta per hari, maka bisa balik modal dalam kurun waktu enam bulan. Ini dengan asumsi harga kebab di mal Rp 17.000 – Rp 30.000 dan laba bersih 30%.

Toha tidak mengutip biaya royalti dalam kemitraan ini. Namun, dia mewajibkan mitra mengambil bahan baku daging, kulit, tortilla, mayonaise, dan sambal ke pusat. Sedangkan mitra bebas membeli sayur di mana saja.

Toha pun masih terus mengatasi kendala dalam bisnis ini. Seperti mencari pegawai yang tepat dengan memberi pelatihan. Serta mencari lokasi strategi lewat kerjasama dengan beragam pemilik usaha.

Selanjutnya Halaman 1 2 3 4 Reporter Elisabeth Adventa, Jane Aprilyani, Maizal Walfajri Editor Johana K.

REVIEW WARALABA

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=8Joof_3Cqtg]

  1. 5 Investasi bodong paling fenomenal di dunia
  2. RS Medika Permata, tempat merawat Setya Novanto izinnya bisa dicabut
  3. IHSG potensi naik, simak rekomendasi saham pekan depan
  4. 5 Newsmaker: Dari La Nyalla hingga Megawati
  5. Saham tambang masih potensial naik di 2018
  1. Ahok gugat cerai Veronica Tan?
  2. Mata uang Garuda bisa terus terbang
  3. Ini harga terbaru 40 merek rokok pasca cukai naik
  4. Kronologi rekayasa tabrak tiang listrik Setnov
  5. Aksi stand up Joshua Suherman jadi sorotan

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply