Senang dan gembira di Kedai Ayam Nelongso

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Senang dan gembira di Kedai Ayam Nelongso Rabu, 19 Juli 2017 / 09:05 WIB Senang dan gembira di Kedai Ayam Nelongso

Sudah bukan rahasia bila menu ayam goreng menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Tak ingin melewatkan kesempatan, Nanang Suherman membuka Ayam Goreng Nelongso pada 2013. Gerai pertamanya ada di Krangploso, Malang, Jawa Timur pada tahun 2013.

Selang empat tahun, Nanang menawarkan kemitraan. Meski baru tujuh bulan dibuka, sudah ada dua mitra yang bergabung. Sementara, Nanang sudah membuka sembilan gerainya di Malang dan Surabaya.

Kelebihan gerai ayam goreng ini, menurut Askan Setiabudi yang juga menjadi salah satu pemilik Ayam Goreng Nelongso, terletak pada sambelnya yang pedas, sehingga bikin ketagihan. Menu andalannya adalah ayam krispi. Namun, ada 15 menu lainnya, dengan harga Rp 5.000-Rp 20.000 per porsi.

Ayam Goreng Nelongso menawarkan kerjasama usaha dengan investasi Rp 800 juta. Mitra sudah mendapat fasilitas lengkap, yakni perlengkapan memasak, bahan baku, pelatihan, branding, sewa lokasi selama lima tahun, karyawan, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Karena, menerapkan sistem full operation, maka kerjasama ini mengenakan konsep lagi hasil 50:50 dari pendapatan laba bersih. Yang perlu diingat, selain menyiapkan modal calon mitra juga harus menyiapkan lokasi dengan minimal luas 5×13 m2 atau setara dengan satu ruko dua lantai.

Ingat, banyak pesaing

Berdasarkan perhitungannya, dalam waktu satu tahun mitra sudah bisa balik modal. Asalkan, dalam sehari bisa menjual sekitar 1.500 porsi.

Keuntungan gerai ayam goreng ini berkisar 20% dari omzet. Askan bilang, untung tipis lantaran harga jual produknya murah.

Untuk memenuhi target penjualan, manajemen rajin menggelar promosi online lewat media sosial. Tak hanya itu, mereka juga rajin menebar brosur.

Sepanjang tahun ini, Askan menargetkan bakal menjaring sekitar 12-15 mitra baru. Agar usaha mitra maksimal, dia membatasi setiap bulan hanya boleh membuka satu sampai dua gerai.

Levita supit, Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) berpendapat bahwa orang Indonesia sangat menyukai menu olahan ayam dan mi. Inilah yang mengakibatkan bisnis seputar ayam punya respon pasar baik.
Namun, dia mengingatkan, persaingan bisnis ayam goreng krispi cukup ketat. "Pelaku bisnis ayam tak sedikit, dari luar negeri maupun lokal bahkan yang meniru produk franchise juga banyak," ujar Levita.

Oleh karena itu, ia menyarankan produk yang ditawarkan pun harus memiliki perbedaan atau nilai lebih dari pemain lainnya. Seperti ayam tulang lunak atau ayam tulang lepas dan lainnya. "Boleh juga unggulkan dari sambal atau bumbu untuk ayamnya," ungkapnya.

Selain itu, harga jual juga cukup mempengaruhi omzet. Begitu pula dengan pelayanan dan promosi. Sebaiknya, pemain tembus promosi lewat berbagai aplikasi, termasuk Go Food.

Jadi harus mempunyai strategi penjualan untuk mendapat pasar mengingat bisnis ayam ini dijual dengan harga terjangkau. "Mengenai target penjualan, dan kualitas juga harus dijaga, sehingga usaha tetap laris manis," pungkas Levita.

Ayam Goreng Nelongso
Perum Griya Shanta
Blok I 229 Jatimulyo,
Lowokwaru, Kota Malang
Telp. (0341) 4359023

Reporter Jane Aprilyani, Tri Sulistiowati Editor Johana K.

WARALABA

  1. Saksi: Aqua melarang saya jual Le Minerale
  2. Benny Tjokro perbesar saham di RIMO
  3. Beralih ke properti, RIMO akhirnya untung
  4. Setnov: Uang Rp 574 miliar bawanya pakai apa?
  5. Peringatan dari pelemahan ekspor-impor Juni
  1. Rupiah ungguli dollar AS
  2. Pajak: Setiap hari harus ada WP yang disendera
  3. Jokowi: Ekonomi Indonesia membaik
  4. Saksi: Aqua melarang saya jual Le Minerale
  5. Gembar-gembor gijzeling tak efektif genjot pajak

Feedback ↑ x Feedback ↓ x

Leave a Reply