JAKARTA. Bisnis minuman coklat lagi moncer. Satu lagi pemain menawarkan kemitraan gerai minuman coklat adalah Taufik Hidayat. Ia mendirikan Pondok Cokelat Hatta di Kalimantan Barat dan menawarkan kemitraan.
Kini, sudah ada 30 gerai miliknya yang tersebar di Kalimantan dan Ternate. Ada dua paket kemitraan Pondok Cokelat Hatta. Pertama, paket gerai lama. Maksudnya, mitra bisa langsung membeli gerai yang sudah beroperasi dengan harga Rp 12,5 juta.
Kedua, paket gerai di lokasi baru dengan modal awal Rp 15 juta. "Paket ini lebih mahal karena harus ada strategi branding di lokasi untuk membangun brand awareness," jelas Taufik.
Fasilitas yang didapatkan mitra antara lain, satu unit gerobak, perlengkapan membuat minuman, bahan baku awal 200 bungkus lengkap dengan tujuh macam rasa, media promosi dan perlengkapan tambahan lainnya.
Agar kualitas rasa tidak berubah-ubah, mitra diwajibkan membeli bahan baku dari pusat. Supaya menghasilkan legit coklat yang khas, Taufik mengaku meracik campuran sendiri. Sedangkan, untuk proses pengiriman bahan baku dapat menggunakan transportasi udara, air, dan darat, menyesuaikan lokasi gerai berada.
Menurut Taufik, salah satu keunggulan Pondok Coklat Hatta terletak pada variasi rasa yang lengkap. Ia rajin berinovasi. Rasa yang tersedia antara lain, choco brize, choco paradise dan choco original. "Dua pekan lagi, kami juga akan luncurkan varian rasa baru," bisik Taufik.
Menyasar kalangan kelas menengah ke bawah, harga minuman coklat ini ramah di kantong, yakni mulai dari
Rp 9.000-Rp 10.000 per gelas.
Berdasarkan perhitungan Taufik, mitra bisa mengembalikan modalnya kembali dalam dua hingga tiga bulan. Dengan catatan, mitra bisa menjual minimal 200 gelas dalam sehari. Porsi keuntungan bersih pun sekitar 30%-40% dari omzet.
Untuk tahun ini, Taufik memasang target dapat menggandeng mitra baru dari area Batam dan Bali. Karena, belum ada mitra yang bergabung disana. Maklum, lantaran berpusat di Kalimantan, lebih banyak mitra datang dari Pulau Borneo. Selain itu, menurut survei harga jual produk makanan di kedua lokasi itu cukup tinggi sehingga lebih menguntungkan mitra.
Sila pilih, gerai eksis atau gerai baru
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Sila pilih, gerai eksis atau gerai baru Minggu, 09 April 2017 / 18:27 WIB
JAKARTA. Bisnis minuman coklat lagi moncer. Satu lagi pemain menawarkan kemitraan gerai minuman coklat adalah Taufik Hidayat. Ia mendirikan Pondok Cokelat Hatta di Kalimantan Barat dan menawarkan kemitraan.
Kini, sudah ada 30 gerai miliknya yang tersebar di Kalimantan dan Ternate. Ada dua paket kemitraan Pondok Cokelat Hatta. Pertama, paket gerai lama. Maksudnya, mitra bisa langsung membeli gerai yang sudah beroperasi dengan harga Rp 12,5 juta.
Kedua, paket gerai di lokasi baru dengan modal awal Rp 15 juta. "Paket ini lebih mahal karena harus ada strategi branding di lokasi untuk membangun brand awareness," jelas Taufik.
Fasilitas yang didapatkan mitra antara lain, satu unit gerobak, perlengkapan membuat minuman, bahan baku awal 200 bungkus lengkap dengan tujuh macam rasa, media promosi dan perlengkapan tambahan lainnya.
Agar kualitas rasa tidak berubah-ubah, mitra diwajibkan membeli bahan baku dari pusat. Supaya menghasilkan legit coklat yang khas, Taufik mengaku meracik campuran sendiri. Sedangkan, untuk proses pengiriman bahan baku dapat menggunakan transportasi udara, air, dan darat, menyesuaikan lokasi gerai berada.
Menurut Taufik, salah satu keunggulan Pondok Coklat Hatta terletak pada variasi rasa yang lengkap. Ia rajin berinovasi. Rasa yang tersedia antara lain, choco brize, choco paradise dan choco original. "Dua pekan lagi, kami juga akan luncurkan varian rasa baru," bisik Taufik.
Menyasar kalangan kelas menengah ke bawah, harga minuman coklat ini ramah di kantong, yakni mulai dari
Rp 9.000-Rp 10.000 per gelas.
Berdasarkan perhitungan Taufik, mitra bisa mengembalikan modalnya kembali dalam dua hingga tiga bulan. Dengan catatan, mitra bisa menjual minimal 200 gelas dalam sehari. Porsi keuntungan bersih pun sekitar 30%-40% dari omzet.
Untuk tahun ini, Taufik memasang target dapat menggandeng mitra baru dari area Batam dan Bali. Karena, belum ada mitra yang bergabung disana. Maklum, lantaran berpusat di Kalimantan, lebih banyak mitra datang dari Pulau Borneo. Selain itu, menurut survei harga jual produk makanan di kedua lokasi itu cukup tinggi sehingga lebih menguntungkan mitra.
Reporter Tri Sulistiowati
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x