Tawa Riang Gembira Peternak Etawa Banyuwangi (1)

PELUANG USAHA / SENTRA USAHA Tawa Riang Gembira Peternak Etawa Banyuwangi (1) Kamis, 27 Juli 2017 / 07:05 WIB Tawa Riang Gembira Peternak Etawa Banyuwangi (1)

Sejak puluhan tahun Dusun Lerek, Kelurahan Gembeng Sari menjadi pusat mengembangbiakan kambing. Cukup mudah untuk menjangkau lokasi ini, karena jaraknya hanya sekitar tujuh kilometer dari pusat kota. Gapura bertuliskan Selamat Datang di Kampung Kopi Gombeng Sari jadi tanda kita telah dekat ke lokasi ini. Butuh waktu sekitar 15 menit menuju peternakan rakyat.

Dalam perjalanan menuju Dusun Lerek, yang menjadi pusat peternakan kambing etawa, Anda akan dimanjakan oleh pemandangan ratusan pohon kopi yang berjajar rapi. Hawanya cukup segar sehingga para pengendara dapat leluasa membuka kaca mobil.

Bila kesulitan menemukan Dusun Lerek, Anda bisa bertanya kepada penduduk setempat. Dengan ramah, mereka akan menjelaskannya pada Anda.

Berdasarkan pengamatan KONTAN, peternakan kambing milik warga kebanyakan didominasi oleh kambing etawa serta peranakan etawa. Tidak hanya bisa melihat proses pemeliharaan kambing, di sana pengunjung juga dapat melihat langsung proses pemerahan susu.

Waktu yang disarankan untuk berkunjung adalah sore hari. Sebaiknya, Anda menghubungi peternak untuk meminta jadwal pemerahan.

Berdasarkan hasil penelusuran KONTAN pada Jumat (21/7), usaha peternakan ini sudah dilakukan secara turun-temurun. Sekarang saja, penerusnya sudah masuk generasi kelima. Peternak kambing etawa ini berjumlah ratusan. Lokasi kandangnya berada di sekitar rumah, biasanya berada di samping atau halaman belakang.

Nur Hasan Masyuri, salah satu peternak menjelaskan, awalnya lokasi tersebut merupakan sentra kambing lokal. Sekitar tahun 2006 lalu, para peternak mulai beralih ke ras etawa karena makin besarnya permintaan pasar. "Ini diawali oleh kelompok, tadinya cuma sedikit karena harganya mahal dan sulitnya pasar tapi setelah promosi pasarnya meningkat," kata Nur pada KONTAN.

Laki-laki berusia 30 tahun ini mengaku sudah mengembangbiakkan kambing etawa ini sejak tahun 2006 lalu. Saat ini, kambing peliharaannya berjumlah 11 ekor. Dia mengaku tertarik ikut beternak etawa karena potensi usaha serta keuntungan yang didapatkan cukup besar.

Maklum, para peternak tak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pakan karena bisa didapatkan dari wilayah sekitar Gembeng Sari.

Berbeda dengan peternak lainnya, kambing milik Nur merupakan etawa konsumsi. Dalam sebulan, dia menjual 1–2 ekor kambing anakan. Harganya pun dibanderol bervariasi tergantung dengan kondisi anak kambing

Muhammad Irsyad, peternak lain, juga telah mengembangkan kambing etawa sejak 2006. Usaha ini dia lakoni karena sudah dilakukan secara turun temurun oleh keluarganya. Sebelumnya, dia adalah peternak kambing lokal.

Saat ini, dia memiliki tujuh ekor indukan dan tiga anakan yang bakal siap jual beberapa bulan lagi. Irsyad mengaku, menjelang musim hari raya Idul Adha harga jualnya akan naik drastis. Sayangnya, dia enggan menyebutkan angkanya.

(Bersambung)

Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.

0

  1. Korut ancam serang jantung utama AS tanpa ampun
  2. KESDM menjawab isu 'Skandal Menteri ESDM'
  3. IATCA: Keselamatan maskapai di Soetta terancam
  4. Pemerintah akui ekonomi melemah
  5. WSBP siapkan Rp 1 triliun untuk buyback saham
  1. Sofjan: Banyak pernyataan Pajak yang menakutkan
  2. Kapolda Metro diganti, Rizieq ingin kasus disetop
  3. Tiga Pilar bak sudah jatuh tertimpa tangga
  4. Sri Mulyani teliti komponen tax ratio
  5. PT Indo Beras Unggul bantah palsukan beras

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply