Usai sayur & beras, telur organik kian diburu (1)

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA, AGRIBISNIS Usai sayur & beras, telur organik kian diburu (1) Jumat, 04 Agustus 2017 / 10:15 WIB Usai sayur & beras, telur organik kian diburu (1)

Tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan yang kian tinggi, membuat konsumen banyak memburu bahan makanan sehat. Salah satunya, makanan organik yang minim paparan zat-zat kimia.

Setelah sayur-mayur dan beras organik, kini konsumen juga mulai memburu telur organik. Selain kandungan protein yang lebih baik, telur ini juga mengandung vitamin C, mineral, kadar lemak, serta phytonutrients yang dipercaya dapat melawan pertumbuhan sel kanker. Selain itu, telur ini juga tidak memicu timbulnya alergi.

Muhammad Ihsannudin penjual telur organik asal Bekasi, Jawa Barat mengatakan, permintaan telur organik makin tinggi. Dalam sehari, dia bisa menjual sekitar 20 kg telur jenis ini. Harga per kilogramnya dipatok cukup tinggi, yakni sekitar Rp 30.000. "Saya rasa kedepan masih akan laris manis, apalagi ini baik untuk anak-anak," katanya.

Dia mengambil pasokan telur dari salah satu produsen telur organik yang berada di Bantar Gebang, Bekasi. Ihsan ini sudah menekuni usaha ini sejak dua tahun lalu.

Senada, Aeng, pengurus Putra Perkasa Farm juga menilai telur organik makin banyak peminatnya pada tahun-tahun mendatang. Tak hanya konsumen yang berada di kota-kota besar, tapi juga di kota-kota kecil lainnya. Meski tak menghitung prosentas kenaikan permintaan, Ihsan mengakui permintaan telur organik terus meningkat tiap bulannya.

Telur produksi Putra Perkasa Farm dipasok ke supermarket. Dalam sekali panen, peternakan itu bisa menghasilkan lebih dari satu kuintal. Aeng mengemas telurnya dalam pak berisi enam butir dengan harga Rp 16.000 tiap pak. Dalam sehari, dia mengirimkan minimal 100 pak telur organik.

, dia enggan menyebutkan nilai keuntungan bersih yang didapatkannya. Aeng sudah menekuni usaha ini sejak lima tahun lalu. Awal ketertarikannya memproduksi telur organik setelah melihat makin banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi sayuran organik. Lantas, dia mengganti ayam di sebagian peternakannya di daerah Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat dengan ayam organik.

(Bersambung)

Reporter Nisa Dwiresya Putri, Tri Sulistiowati Editor Johana K.

PELUANG USAHA

Saksikan video "Mengapa Harus Investasi?":

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=Z76KqbJTbOs]

  1. Lion Air dan Wings Air bersenggolan di Kualanamu
  2. Pengusaha perkebunan DL Sitorus meninggal dunia
  3. Insiden di Kualanamu, 21 penerbangan terganggu
  4. Sampai kapan asing keluar dari bursa?
  5. 3 bulan, asing keluar bursa saham Rp 10 triliun
  1. Benarkan daya beli menurun? ini pendapat Renald
  2. Tim Anies-Sandi bahas reklamasi dengan Bappenas
  3. Ini penjelasan lengkap Rhenald soal daya beli lesu
  4. Apindo: Masyarakat ogah belanja, manufaktur lesu
  5. Sudirman Said kian mantap maju Pilkada Jateng

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply