Wangi aroma peluang Nasi Bakar Kemangi

PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Wangi aroma peluang Nasi Bakar Kemangi Kamis, 09 November 2017 / 12:05 WIB Wangi aroma peluang Nasi Bakar Kemangi

KONTAN.CO.ID – Melihat potensi kuliner nasi bakar yang besar, para pelaku industri kuliner pun terjun dalam bisnis ini. Mengusung merek Nasi Bakar Kemangi, Yohana Lina yang menggeluti bisnis ini sejak 2015, menawarkan kemitraan gerainya.

Kini, Nasi Bakar Kemangi sudah memiliki 10 gerai mitra yang tersebar di Tangerang, Depok, Bogor, Pondok Cabe, Sukabumi, Semarang, Bekasi, Magelang dan Jakarta. Namun, "Untuk gerai pusat belum ada. Sementara ini kami roadshow keliling Indonesia dari event ke event. Ini baru saja ada acara dari Bali, rencananya mau lanjut ke BSD, Serpong dan Jawa Tengah," jelas Lina.

Ada tiga paket investasinya, yakni senilai Rp 35 juta, paket Rp 40 juta dan paket ruko Rp 225 juta. Dengan paket tersebut mitra akan mendapat fasilitas kerjasama merek, bahan baku awal, peralatan usaha lengkap, perlengkapan usaha, pelatihan karyawan dan promosi.

Perbedaan dari ketiga tawaran tersebut adalah pada periode kerjasama, jumlah bahan baku dan perlengkapan usaha. "Untuk paket Rp 35 juta dan Rp 40 juta kerjasamanya selama dua tahun, sedangkan paket Rp 225 juta lama kerjasamanya empat tahun," ujarnya.

Jumlah bahan baku awal, mulai 50 porsi, 100 porsi dan 200 porsi. Selain itu, pemilihan paket juga berdasarkan luas lokasi usaha. Mitra yang berlokasi di ruko atau luas ruang 40 m2, wajib mengambil paket Rp 225 juta. "Karena kalau mengambil dua paket lainnya sayang sekali, nanti mereka harus menambah modal untuk melengkapi fasilitas sendiri," ujar Lina.

Nasi Bakar Kemangi menawarkan delapan varian isian. Yakni, ayam, ayam telur asin, daging, daging telur asin, tuna, tuna telur asin, ayam pedas dan ayam telur asin pedas. Satu paket nasi bakar kemangi lengkap dengan sambal, lalapan dan tempe bacem dibanderol mulai Rp 20.000-Rp 30.000.

Dalam sehari, gerai Nasi Bakar Kemangi rata-rata bisa menjual 50-100 porsi. Perkiraan omzet per gerai mencapai Rp 60 juta-Rp 90 juta. "Saya sarankan mitra aktif ikut bazar di beberapa event untuk dongkrak omzet," ungkap Lina.

Tak ada biaya royalti. Mitra hanya wajib membeli bahan baku dasar, berupa bumbu ke pusat. Perkiraan balik modalnya kurang dari setahun. "Tapi, balik modal juga tergantung lokasi mitra," ujar dia.

Konsultan Waralaba dari Entrepreneur College, Khoerussalim Ikhsan menuturkan, peluang nasi bakar masih besar. Karena mudah populer, pelaku usaha pun makin banyak bermunculan.

Oleh karena itu, pelaku usaha wajib menjaga kualitas rasa dan manajemen bisnisnya. "Kalau kedua hal itu bermasalah, bisnisnya akan tenggelam. Jadi harus ditingkatkan dan diperbaiki dua hal tersebut," jelasnya.

Pemain juga harus rajin berinovasi agar tidak tergerus para pemain baru. "Apalagi, rasa cenderung monoton dan itu-itu saja isinya. Jadi harus cerdik memunculkan inovasi baru," ungkapnya.atkan adalah seluruh perlengkapan, renovasi, sewa lokasi, bahan baku, branding, karyawan, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.

0

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=TDRHQ2B_E0I]

  1. Ketua KPK Agus Rahardjo jadi tersangka?
  2. Saham RIMO bikin pusing, sakitnya tuh di sini
  3. Saham RIMO jeblok lagi, ini penyebabnya
  4. KKR dikabarkan akuisisi saham Sido Muncul*
  5. Harga rights issue Trada Alam Rp 150 per saham
  1. Well Harvest ekspor 1,1 juta ton alumina
  2. Prabowo dan dua tokoh disebut dalam Paradise Paper
  3. KSPI: Anies-Sandi ingkari kontrak politik
  4. Nasabah Reliance menunggak Rp 464,3 miliar
  5. Registrasi nomor hp ke pedagang rawan kebocoran

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply