Yuk, bertanam sistem tabulampot!

PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Yuk, bertanam sistem tabulampot! Sabtu, 16 September 2017 / 10:05 WIB Yuk, bertanam sistem tabulampot!

KONTAN.CO.ID – Apakah Anda ingin menghadirkan kesejukan di rumah, sementara ada lahan yang dimiliki terbatas? Kini, pekarangan rumah yang sempit tak menjadi penghalang untuk hobi memelihara tanaman. Apalagi jika Anda menginginkan jenis tanaman berbuah.

Solusinya, Anda bisa memilih tanaman tabulampot. Ini adalah tehnik penanaman pohon, yang biasanya tumbuh besar, dengan pot. Jadi, lantaran ditanam di pot, pertumbuhan pohon bisa dibatasi.

Ukuran pohon menyesuaikan ukuran pot, namun tetap bisa berbuah layaknya pohon yang besar. Penampilannya pun jadi lebih menarik.

William Soejokto, pengusaha tanaman asal Jakarta mengatakan, tanaman dalam pot memang sedang digandrungi para pemilik properti berlahan sempit. Alasannya, lebih praktis dan dapat dipindah-pindah. "Sampai 10 tahun lagi, tanaman ini bakal tetap dicari, karena lahan pekarangan sebuah rumah akan makin sempit," katanya pada KONTAN, Selasa (8/8). Lagipula, koleksi tabulampot kini menjadi gengsi dikalangan para penggemar tanaman.

Penggemar tanaman bakal berlomba-lomba untuk melengkapi koleksinya. Laki-laki asal Jambi, Sumatra Tengah ini bilang, mangga dan jeruk menjadi tanaman paling favorit. Pembeli membeli tanaman buah ini karena mudah berbuah dan terlihat menarik.

Dalam sebulan, William bisa memasarkan sekitar 500 tabulampot ke seluruh wilayah Indonesia. Ikuti perkembangan dunia pemasaran, dia juga ikut menawarkan tabulampot lewat dunia maya. Alhasil, pelanggannya banyak datang dari berbagai daerah.

Banderol harga tanaman tabulampot bervariasi, tergantung umurnya. Pohon berumum satu hingga dua bulan harganya mulai dari Rp 25.000 sampai Rp 100.000 per pohon. Sedangkan, untuk pohon yang sudah lebih dari tiga bulan dipatok mulai Rp 250.000 sampai Rp 1 juta per pohon.

Pengusaha tanaman lainnya adalah Miftah, asal Magelang, Jawa Tengah. Dia mengaku tertarik membuka usaha ini untuk memberikan kemudahan bagi warga yang tidak memiliki lahan, tapi ingin punya tanaman berbuah.

Berbeda dari William, di kebun Miftah tanaman tabulampot yang paling banyak digemari adalah klengkeng. Bentuknya yang mungil ditambah gerombolan buahnya, membuat pohon klengkeng tampak cantik. “Terakhir kami kirim ke Bekasi, dengan harga Rp 450.000, tinggi tanaman satu meter, diameter 70 cm,” katanya.

Menekuni usaha sejak tahun 2015, dia mempunyai banyak koleksi tanaman tabulampot. Harganya pun dipatok bervariasi, yakni mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 8 juta.

Biasanya, penjualan tabulampot akan meningkat saat mendekati musim hujan. Banyak pembeli memilih membawa pulang tabulampot di musim hujan ini lantaran mereka tak perlu repot untuk rutin menyiram tanaman.

Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Tri Sulistiowati, Venny Suryanto Editor Johana K.

0

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=8Joof_3Cqtg]

  1. Selain HP, sepeda juga harus dilaporkan di SPT
  2. Sudah tahu belum, HP harus dimasukkan ke SPT?
  3. Tutup 2 gerai, Matahari Dept Store obral besar
  4. Simak penjelasan Pajak soal HP dimasukkan ke SPT
  5. Korsel menembakkan dua misil ke arah Korut
  1. Negara tak ganti kerugian nasabah First Travel
  2. DPR soroti langkah Menteri KLH soal reklamasi
  3. Kata Apindo soal pencabutan moratorium reklamasi
  4. Ini empat modus baru investasi bodong temuan OJK
  5. Selain HP, sepeda juga harus dilaporkan di SPT

Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]

Leave a Reply